The Freedom To Love

Paling Banyak Nonton Film Porno. PRIA?


SUKA NONTON blue film? Ah, rupanya Anda masih termasuk orang yang sembunyi-sembunyi ya? Film biru, alias triple x, alias be-ef, memang suka bikin kontroversi. Bahkan bagi suami-istri yang notabene juga melakukan hal sama seperti dalam film itu (cuma belum difilmkan saja). Pikiran negatif, jijik, takut dosa jika menonton, bisa menjadi alasannya. Tapi di balik semua persepsi miring itu, sebenarnya ada sisi positif film biru. Masak sih?

Bagi pasangan yang sudah menikah lama, misalnya, film ini bisa untuk menghangatkan kembali gairah yang sudah turun atau padam. Film `panas` diharapkan menjadi api yang bisa membakar hasrat seksual suami-istri. Atau, bagi pengantin baru, seperti yang dibilang Rudi, ada `teknik` atau nilai `pendidikan` yang terselip di alur cerita. Itu yang dikatakan kaum suami, pelanggan terbanyak film biru. Tapi, apa memang iya? Jangan-jangan, sekedar akal-akalan para suami saja, sebagai pembenaran terhadap hobi nonton film seperti itu?


Menilai negatif film biru tak sepenuhnya benar. Tergantung siapa yang menyaksikan dan untuk keperluan apa ditonton. Sepanjang dikonsumsi pasangan suami-istri yang sah, film biru tentu tidak berbahaya. Malah, bagi pasangan yang mengalami masalah seksual, buku atau film biru sering dianjurkan untuk dilihat dan dipraktekkan.

Memang sering terdengar argumen, pasangan yang masih baru tak perlu menonton film biru karena hasrat seks mereka masih tinggi. Film jenis ini hanya perlu dinikmati pasutri yang telah menikah bertahun-tahun, sebagai alternatif pembangkit gairah seks. Alasan lainnya, Seks itu kan alamiah. Nggak dipelajari juga bisa sendiri!

Terhadap pandangan seperti itu, ada beberapa dokter yang memang tidak sependapat, Ada yang berpendapat pengetahuan tentang seks yang cukup terutama bagi suami dan pasangannya merupakan suatu keharusan. Menurutnya lagi, seks saat ini sudah seperti `makanan` dan juga ada pendidikannya, sehingga kehadiran film biru bisa dijadikan sarana alternatif.

Suami jadi tahu bagaimana cara memuaskan istrinya, teknik merangsang apa saja yang bagus, memahami tanda-tanda pasangan sudah siap, dan banyak lagi. Begitu pun sebaliknya, istri bisa mempraktekkannya. Sebab di film-film biru juga digambarkan variasi yang `kurang umum` seperti memuaskan pasangan memakai sex toys (alat-alat seks), seks oral, seks anal, sampai three some (dua pria satu wanita, atau sebaliknya). Bagi yang mengharamkan seks anal atau three some, mungkin memang tidak cocok. Namun seks oral, misalnya, ada suami-istri yang menemukan bahwa variasi itu ternyata bisa memuaskan kedua pihak.

Latar belakang pendidikan, tradisi, dan lingkungan pergaulanlah yang umumnya menyebabkan seseorang menabukan film biru. Padahal menurut Bambang, pendidikan seks bagi pasangan yang mau melangsungkan pernikahan sangat perlu diberikan. Tak sekedar pendidikan tentang hukum hak dan kewajiban dalam bersuami-istri. Yang sering terjadi, ada orang yang menikah tapi tidak punya pengetahuan seks sama sekali. Akibatnya, tak tahu mau ngapain saja.

Bagi calon pengantin atau pengantin baru, manfaat lain menonton film biru adalah, anggapan bahwa berhubungan intim itu sangat sakit atau menakutkan dengan sendirinya akan hilang. Sebab dalam film biru kan digambarkan bagaimana senangnya orang yang sedang bercinta. Otomatis yang tadinya punya perasaan takut, lama-lama berubah persepsi.

Bagi perempuan, nonton film biru dianggap konyol, bahkan ada yang merasa jijik. Bisa jadi, ini karena faktor lingkungan yang membentuk pemikiran si wanita itu. Bisa juga karena, seperti yang dikatakan penulis John Gray, Ph.D., wanita tidak terlalu memikirkan seks. Sementara, pria justru sebaliknya. Itu mungkin sebabnya kaum prialah konsumen terbanyak vcd film biru. Aha..

Dalam benak pria, seks adalah memberi kepuasan pada wanita. Sedang wanita menganggap seks sebagai suatu hubungan pasif, menerima. Dengan begitu, wajar bila laki-laki seperti Rudi atau Fikri terpacu untuk menonton vcd film biru atau mencari gambar-gambar seronok, untuk menemukan teknik paling mutakhir untuk memuaskan pasangannya, atau cara jitu meningkatkan gairah seks (diri sendiri). Sementara, istri mereka tak berpikiran sampai ke situ.

Namun adanya mitos bahwa film biru itu bisa membuat aktivitas maupun kepuasan seks menjadi berlipat-lipat, terlalu berlebihan. Yang benar, gairah jadi meningkatlah....Percaya?

0 komentar: