The Freedom To Love

Biarkan Aku Memilih ( Sinopsis Buku True story )

Biarkan Aku Memilih
Pengakuan Jujur Seorang Gay yang Coming Out
Oleh Hartoyo dan Titiana Adinda
Maret akan Terbit di Toko - Toko Buku di seluruh Indonesia

Aku adalah seorang gay. Sejak kecil aku senang dengan laki-laki, hingga kini aku dewasa. Entah mengapa semua itu bisa terjadi. Sebagai seorang anak dari sebuah desa kecil di Binjai, Sumatra Utara, aku bersyukur bisa menyelesaikan kuliah di universitas negeri di Aceh.
Namun, di Aceh jualah aku mendapat perlakuan tidak manusiawi dari masyarakat dan kepolisian karena pilihan orientasi seksualku.

Aku merasa sedih dan marah. Menurutku, orang tidak semestinya menerima kekerasan akibat pilihan seksualnya. Namun demikian, komitmenku untuk berjuang demi nilai-nilai kemanusian akan tetap kujalankan. Aku masih tetap menunggu keadilan atas penyiksaan itu. Sungguh itu pengalaman pahit dalam hidupku. Betapa mahalnya harga sebuah kejujuran. Apalagi bicara jujur soal orientasi seksual kepada publik (coming out) bagi kaum gay.

Buku ini merupakan ungkapan paling jujur terhadap sisi lain kemanusiaan kita. Masalah seksualitas adalah isu yang paling banyak disembunyikan, dan cenderung ditabukan untuk dibahas di ruang publik....

Top, Bottom dan Vers

Andi: Hay..
Toyo : Hay too, jawab ku
Andi : Asl and stat?
Toyo : 31, single, jakarta, 170 cm dan 65 kg, jawab ku pula..
Andi : top / bot?
Toyo : Ver, ke top, jawab ku

Itu biasa petikan chat yang dilakukan oleh komunitas gay dalam dunia internet. Mempertanyaan umur, lokasi, tinggi badan dan berat badan selalu ditanyakan oleh kedua orang gay. Internet memang menjadi media untuk saling komunikasi antar teman sesama gay. Melalui internet lah dapat menjalin hubungan persahabatan, cinta bahkan sampai sex. Memang ini juga banyak dilakukan oleh kelompok heteroseksual juga, interner sebagai media mencari teman dan pasangan.


Mempertanyakan umur dan status seseorang memang akan menjadi "biasa" bagi orang yang sedang berkenalan dan tidak bertatap muka. Tetapi menanyakan apakah anda top, bot ataupun versitale, itu menjadi persoalan bagi diri ku sendiri? Top diartikan seorang gay yang memerankan prilaku seksual sebagai subjek penetrasi. Sedangkan bot dari kata bottom adalah seorang gay akan "menerima" penetrasi (dianal sex). Sedangkan versitile adalah seorang gay yang dapat memerankan prilaku seksualnya keduanya. Baik sebagai penetrasi ataupun sebaliknya. Sehingga ada lagi seorang selalu ditempatkan sebagai Top Pure ataupun bot pure.

Pelabelan tersebut sampai sekarang masih saja terus mengakar dalam pikiran teman - teman gay di seluruh Indonesia bahkan di dunia. Tapi lagi - lagi pelabelan itu bukan sebatas label. Ada dampak dari itu semua. Biasanya seorang gay yang Top akan merasa lebih baik daripada versitale, begitu juga versitale akan merasa lebih baik daripada bottom.
Dan dalam tindakan prilaku sehari - hari seorang yang Top akan berperan macho dan maskulin. Sedangkan kalau bottom selalu diidentikan dengan feminin.
Tidak sedikit teman - teman gay yang bottom akan mengatakan dirinya versitale. Padahal dia adalah bottom hanya karena dia tidak mau dilabelkan rendah. Walau sudah mulai banyak gay lebih percaya diri mengatakan dirinya adalah bottom.

Jarang pasangan gay yang berhubungan dengan Top dan Top atau bot dengan bot. Kecuali vers dengan vers. Hubungan selalu dengan Top dan Bot, Top dengan vers atau ver dengan bot. Tapi intinya harus ada yang memerankan Top dan bot dalam pasangannya. Jadi ibaratnya harus ada yang "menjadi" laki - laki dan perempuan. Padahal hubungan homoseksual sudah keluar dari mainstrem seksualitas yaitu heteroseksual. Tapi lingkaran itu tetap saja masuk dalam lingkaran hubungan heterosentris.

Pengkotakan hubungan top dan bot, ini menunjukkan bahwa ada beberapa hal yang dapat dianalisa :

1. Pasangan gay (antara top dan bot), masih terperangkap dalam pandangan heterosentris yang partriakis. Artinya bahwa hubungan prilaku seksual itu harus ada melakukan penetrasi. Ini konsep yang diadopsi dalam hubungan heteroseksual. Bahwa kenikmatan seksual hanya akan terjadi kalau dilakukan dengan penetrasi.

2. Bahwa maskulin lebih berharga atau lebih baik dari feminin. Ini menunjukkan bahwa konsep partriaki masih mengakar dalam pikiran disetiap gay. Bahwa seseorang yang macho dan maskulin akan menjadi seorang gay yang bernilai dan akhirnya selalu dilabelkan sebagai role sex nya sebagai Top.

3. Bahwa pandangan seksualitas itu cair masih belum banyak dipahami. Sehingga apabila seorang gay akan berusaha menempatkan dirinya sebagai role sexnya sebagai apa? apakah top, biseks ataupun bottom. Padahal kenikmatan sex bukan hanya melalui penetrasi saja. Banyak variasi sex yang bisa dilakukan.

4. Ada pelabelan sendiri bahwa maskulin = Top, dan Bot = Feminin. Ini menunjukkan ada pemisahan identitas yang jelas antara Top dan Bot. Padahal ada banyak seorang yang feminin juga dapat menjadi Top. Seperti seorang waria juga dapat melakukan sebagai top atau seorang yang macho juga sebagai bot.

Sehingga menjadi penting untuk memberikan pendidikan seksualitas pada kelompok LGBTIQ mengenai seksualitas dan gender.

Ada Berapa Jenis Banci sih Sekarang ini?

1. banci tampil
istilah ini paling banyak digunakan untuk menyebut profesi, kegemaran maupun kebiasaan seseorang. Dari MC, penyiar radio hingga mereka yang rajin ikutan audisi berbagai kontes menyanyi (AFI, Indonesian Idol) dan casting sinetron/film.

2. banci kamera
dengan adanya HP berkamera dan kamera digital yang praktis, orang bisa foto di mana-mana dan kapan saja untuk dipajang di blog, friendster atau facebook, dan jadilah mereka banci-banci foto.

3. banci mall
sesuai dengan namanya, mereka ini selalu beredar dari mall ke mall. kalau sehari aja nggak ke mall, rasanya badan pegel, perut mual, kehilangan keseimbangan diri dan susah berkonsentrasi.

4. banci budaya
kau akan ketemu mereka pada setiap acara pembukaan pameran (foto, lukisan),
launching buku, pentas pembacaan/musikalis asi puisi, diskusi filsafat. biasanya di pusat-pusat kebudayaan asing atau kantong-kantong kebudayaan lokal seperti TIM, TUK. dan biasanya pula ada seremoni minum bir/anggur.

5. banci premiere
mereka tak pernah absen menghadiri pemutaran perdana film baru dan pembukaan festival-festival film dari yang berkelas internasional sampai independen. pulangnya menenteng goody back bertuliskan produk rokok.

6. banci komen
selalu muncul di kolom komentar di berbagai blog orang, di urutan pertama dan hanya bilang: pertamax! (rada norak sih emang).

7. banci kaleng
suka ngumpulin kaleng bekas. hihihi boong ding. yang ini rada susah didefinisikan (alah!). tapi, kayaknya sih ini sebutan buat mereka yang banci "beneran".

8. banci taman lawang
semua pasti sudah tahu. hehehe

WHY STRAIGHT MEN SOMETIMES FANTASIZE ABOUT OTHER MALES

This topic is not normally discussed in sex-education literature or in health classes, and probably not among most heterosexual male friends. However, in reality, it's more common than most straight guys care to admit. Straight men's fantasies about other males can be attributed to several factors; some of these are normal and very common, while others are more profound and signal a deeper sexual issue or unfulfilled social need. Note: While reading this article, keep in mind that fantasies are very different from actions. Straight men may think of other male bodies or even sexual contact with other males while masturbating, but most are not willing or able to perform sexually with another man in real life. Usually, the fantasies remain fantasies and do not predict future actions.

Adolescent events. First are the factors that arise from events during adolescence — the period beginning at the onset of puberty, through the growing years into young adulthood, until total independence from the parents. When the body and mind are growing and developing during this period, it is very common to have fantasies about the same gender during masturbation sessions. Young men frequently wonder if their friends are developing as fast as they are. They may question whether their friends masturbate as well, or if they have had sexual intercourse. New feelings and changes in the body can create quite a bit of curiosity. This is sexually arousing to many people simply because the thoughts revolve around sexuality and sex organs. At the same time, adolescence is a time for the development of a person's identity. When developing an identity, we tend to take a very close look at those around us of the same gender. In doing so, certain males will be more appealing to us than others. The males we would like to be similar to will appear more attractive. Although we may not want to actually have sex with them, at a time in life when just about anything can be erotic, this emotion can manifest itself as sexual arousal.

Male pride. The second factor simpler: Most males really enjoy being male. Let's face it — having a penis is awesome! We all have certain physical features in common with other males. Depending on the individual, this pride of masculinity may cause a varying degree of arousal when a guy looks at another male. Even though we may have no desire for actual romantic or intimate contact with another male, it can still be an erotic image. We may wonder how a fellow male masturbates or how he has sex, because we find these things enjoyable when we do them ourselves. We may think about masturbating while looking at another guy who is doing it at the same time. However, basic admiration or "looking at another guy" can be very far from a desire to live a gay lifestyle with him. Nearly all gay men would agree there is more to homosexuality than that. When considering sexual preference one has to take into account the balance of desire for physical intimacy with the two genders, also taking into consideration the desire for emotional intimacy — love from companion-like relationships. It's important to mention, too, that many people do not develop a strong desire for opposite-sex intimacy (or same-sex intimacy, for that matter) until late in adolescence or even afterward. Overall, predictions cannot be made, because we all have individual perceptions and different feelings that contribute to our thoughts and actions.

The sexual spectrum. Sexuality is not confined to just three little categories of homosexual, bisexual, and heterosexual. The "Kinsey Scale," developed by Alfred Kinsey, has been used by sex researchers since the 1950s. The scale ranges from 0 to 6, with a person who is 100% heterosexual being 0 to a person who is 100% homosexual being 6. The original scale took into account only actual physical contact with partners — but updated versions include fantasy, love, and self-identification. This scale is necessary for scientific research, but even a 7-point scale seems a bit too rigid and defined to apply to an individual's complex personal life. (Reinisch, Kinsey Institute New Report on Sex, 1990.)

Preference vs. orientation. To better explain our own personal feelings, we should distinguish between "sexual preference" and "sexual orientation." Sexual preference considers desired sexual actions with a partner, while sexual orientation encompasses all the thoughts, feelings, fantasies, and emotions that cause us to become aroused. Although the population is about 90% exclusively heterosexual in their preference, on the spectrum of orientation most of these people fall somewhere other than entirely heterosexual. Therefore, many of us are bisexual in orientation but not in preference. To complicate matters, according to several findings (including JackinWorld Surveys) close to half of all adult males have had some kind of sexual experience with another male at some point in their life — yet most remain heterosexual in their overall lifetime preference.

Other factors. In some cases strong, recurring same-sex fantasies can indicate a deeper social or sexual need. For example, loneliness and lack of identity can cause an erotic reaction to thoughts of other men. If we are not satisfied with who we are, how we present ourselves, how we look, our degree of masculinity, or even the appearance of our genitals, it is very possible that we can develop same-sex erotic reactions.

Problems can occur when there is a lack of male friends. There's a reason why we normally have platonic male friends: They help us develop and maintain our identity. If they aren't there, a craving can develop. Everyone needs a different amount of this type of friendship and a different level of acceptance from it, and we can never say how much is enough for any particular person, because everyone is different. This is certainly not to say that if you are lonely, unhappy with your identity, or worried about the appearance of your genitals that you are going to end up gay — almost everyone has gone through these feelings at one time or another. Nor is it at all accurate to say that all gay men are gay because they were somehow deprived during adolescence. However, it's never unhealthy to get involved in activities, sports, or hobbies. Unfortunately, many males frequently seek their identity through friends in gangs or drug subcultures because there's a lack of opportunity to be involved in more socially acceptible activities.

Sometimes a "jealous passion" can develop for other males. This is when we desire to actually become another guy. The obsession can then carry over into our sexual fantasy life. Lack of acceptance of ourselves is the issue here. If this is a concern for you, it may help to fantasize about yourself or imaginary people rather than fixating on peers, celebrities, or porn stars.

An unfulfilled adolescent need in adult men can be a factor. Issues such as chemical dependency and alcoholism (either in the individual or the family) can also inhibit some individuals. Nobody has a "perfect" adolescence, and most people can deal with unfulfilled needs in their adulthood. However, these issues affect some more than others. If there is an overwhelming problem with any of these issues, consider seeking out professional therapy.

Sexuality can be thought of as a complex "spectrum of fingerprints." Every individual has a unique sexuality that's different from those of his peers. Sometimes there are things we can do to change our feelings, and sometimes we just have to learn to accept ourselves as the way we are.

ABOUT MALE RAPE AND SEX ABUSE

There are numerous frequently accepted myths about male rape and in all probability more so

Within our society there is much ignorance, taboo and misinformation on the crime of male rape and sexual abuse. At Survivors UK we know that in order to help the many thousands of men who have suffered this terrible ordeal, we need to dispel the myths and break down the taboos of male sexual assault.

Here are some of the most common questions that we are asked about male rape and sexual abuse. If you have suffered from male rape or sexual abuse, or if you're trying to understand what a partner, friend or family member has been through, we hope that the answers will help.

What is male sexual assault?
Male sexual assault is when you have been forced to take part in any sexual act with another man or woman which you did not willingly consent to. Even if you did not resist or fight back at the time of the attack, it is still assault.

Who can it happen to?
Quite simply, anyone. It could have happened to you whilst you were a child or a teenager, or as an adult. It is not a 'gay crime' - it happens to more straight men than gay men.

Who are the perpetrators?
Again, it could be anyone - male or female. But the facts show that more men were abused from within the family than outside, and more men were raped by people they knew rather than strangers. In our years of experience, we've been contacted by men who have been abused by all different types of perpetrator.

How common is it?
It's much more common than most people think. Research statistics tell us that almost 3% of men reported a non-consensual sexual experience as adults and over 5% of men reported sexual abuse as a child [source: Coxell A, King M, Mezey G, Gordon D. Lifetime Prevalence, characteristics, and associated problems of non-consensual sex in men].

Thousands of men contact Survivors UK every year.

Is it a crime?
Changes to the 1956 Sexual Offences act in 1994 made the rape of a man an equal crime to rape of a woman. Further updates to the Sexual Offences act in 2004 mean that the different types of sexual assault that men can experiences have been defined. Our National Helpline will be able to help you in considering whether you want to report what happened to you to the police and put you in touch with legal specialists.

What kind of effects can male survivors experience?
Again, it varies from individual to individual, but we find that common effects include; feelings of isolation, depression, anger, anxiety, issues about sexuality and gender, substance abuse, self-harm, eating disorders, negative body image, fears about abusing, hyperconsciousness of body and appearance, and even split or multiple personalities.

Who else is affected?
The psychological and mental health issues which survivors often experience, can also lead to real problems with relationships. So anyone who shares his life, be it partner, friend or family, can be affected. We often receive calls from these people, who are looking for help in dealing with the effects of male rape or sexual assault on the man in their life.

Why is male rape and sexual abuse such a taboo subject?
Firstly, few people even realise that male rape exists. So a man who is trying to come to terms with sexual assault can feel like there is nowhere to turn. But secondly, society itself places certain expectations on men - they are supposed to be "strong" and "able to take care of themselves". This only heightens the sense of confusion and self-doubt felt by survivors of male rape and sexual abuse; many of them end up blaming themselves.

Why do so many men suffer in silence?
Because of our society's taboo about male rape and sexual assault it is rare that a victim will go to the police or seek immediate help - on the contrary, he will often be as desperate to keep it a secret as his attacker is. As well as the trauma and feelings of shame, many of our clients face the difficulties of people's attitudes to male rape and abuse.


an there are about female rape. These myths have the effect of minimizing the gravity of the crime, and the accountability of the perpetrator.

Starsailor - All The Plans Advance 2009

image

Artist: Starsailor
Title: All The Plans
Label: Virgin
Genre: Rock
Bitrate: 198kbit av.
Time: 00:41:53
Size: 62.81 mb
Rip Date: 2009-01-29
Str Date: 2009-03-09

1. Tell Me It's Not Over 3:23
2. Boy In Waiting 2:31
3. The Thames 3:14
4. All The Plans 4:11
5. Neon Sky 5:19
6. You Never Get What You Deserve 4:17
7. Hurts Too Much 3:41
8. Stars And Stripes 4:33
9. Change My Mind 3:28
10. Listen Up 4:19
11. Safe At Home 2:57


http://www.megaupload.com/?d=JRVREURH
http://www.badongo.com/file/13129778

Hoobastank - FOR(N)EVER (2009)



Hoobastank - FOR(N)EVER (2009)

TrackLists:
01. My Turn
02. I Don’t Think I Love You
03. So Close, So Far
04. All About You
05. The Letter
06. Tears Of Yesterday
07. Sick Of Hanging On
08. You’re The One
09. Who The Hell Am I?
10. You Need To Be Here
11. Gone Gone Gone


http://rapidshare.com/files/188792607/hoob09.rar.html
http://rapidshare.com/files/188649211/H-For_n_ever.cape.rar
http://rapidshare.com/files/188486953/smack.H-F.2009.rar

http://uploaded.to/?id=ztjqju
http://depositfiles.com/files/1tkkf64eb
http://uploading.com/files/5nde0j2m/hoob09.rar.html
http://www.filefactory.com/file/a037b0d/n/hoob09_rar

Gajebo Facebook











add our Gajebo Facebook on gajeboers@gmail.com

Things You Didn't Know About Your Penis

Here are some things you might have wondered about your penis, but were
afraid to ask.

No. 1: Your Penis Does Have a Mind of Its Own

You've probably noticed that your penis often does its own thing. You may remember times when it was completely inappropriate to have an erection; and yet you couldn't wish it away.

It's true that you have less command over your penis than body parts like your arms and legs. That's because the penis answers to a part of the nervous system that's not always under your conscious control. This is called the autonomic nervous system, which also regulates heart rate and blood pressure.

Sexual arousal usually isn't voluntary. The conscious mind is complicit in it, but a lot of sexual arousal goes on in the sympathetic nervous system. In addition, impulses from the brain during the REM phase of sleep cause erections, whether you're dreaming about sex or about a test you forgot to study for. Heavy lifting or straining to have a bowel movement can also produce an erection.

Just as the penis grows without your consent, sometimes it shrinks. "The flaccid penis varies in size considerably within a given man," says Drogo Montague, MD, a urologist at the Cleveland Clinic. Exposure to cold water or air makes your penis shrink. That's a function of the sympathetic nervous system.

Psychological stress also involves the sympathetic nervous system, and stress has the same effect as a cold shower, Montague says. When you're relaxed and feeling well, your flaccid penis looks bigger than when you're stressed out.

The penis is "kind of a barometer of the sympathetic nervous system," Montague says. So the greeting, "How's it hanging?" is more apt than you might have realized.

No. 2: Your Penis May Be a 'Grower' or a 'Show-er'

Among men, there is no consistent relationship between the size of the flaccid penis and its full erect length.

In one study of 80 men, researchers found that increases from flaccid to erect lengths ranged widely, from less than a quarter inch to 3.5 inches longer.

Whatever the clinical significance of these data may be, the locker-room significance is considerable. You can't assume that a dude with a big limp penis gets much bigger with an erection. And the guy whose penis looks tiny could surprise you with a big erection.

An analysis of more than thousand measurements taken by sex researcher Alfred Kinsey shows that shorter flaccid penises tend to gain about twice as much length as longer flaccid penises.

A penis that doesn't gain much length with an erection has become known as a "show-er," and a penis that gains a lot is said to be a "grower." These are not medical terms, and there aren't scientifically established thresholds for what's a show-er or a grower.

Kinsey's data suggest that most penises aren't extreme show-ers or growers. About 12 percent of penises gained one-third or less of their total length with an erection, and about 7 percent doubled in length when erect.

No. 3: Your Penis Is Shaped Like a Boomerang

Your penis is shaped like a boomerang. Just like you don't see all of a big oak tree above ground, you don't see the root of your penis tucked up inside your pelvis and attached to your pubic bone.

In an MRI picture, the penis looks distinctly boomerang-like, as noted by a French researcher who studied men and women having sex inside an MRI scanner.

One method of surgical "penis enlargement" is to cut the ligament that holds the root of the penis up inside the pelvis. This operation may give some men a little extra length if more of the penis protrudes from the body, but there are side effects. This ligament, called the suspensory ligament, makes an erection sturdy. With that ligament cut, the erect penis loses its upward angle and it wobbles at the base. The lack of sturdiness can lead to injury.

No. 4: You Can Break Your Penis

There is no "penis bone," but you can break your penis all the same. It's called penile fracture, and it's not a subtle injury. When it happens, there's "an audible pop or snap," Montague says. Then the penis turns black and blue. And there's terrible pain.

Penile fracture is rare, and it typically happens to younger men because their erections tend to be quite rigid.

Here's how to avoid penile fracture: don't use your penis too roughly. A common way that penile fracture happens, Montague says, is when a man is thrusting too hard and fast during sex, and slams into his partner's pubic bone. Also, a woman who moves wildly while on top of a man during sex can break a man's penis.

Peyronie's syndrome is a related condition that tends to show up more in older men, Montague says. An older man's erection may not be as rigid, but still is hard enough for sex. Over time, if the penis bends too much a certain way during sex, small tears in the tissue can form scars, and the accumulated scar tissue gives the penis an abnormally curved shape.

Not all penis curvature is a problem, however. "There is a lot of variability in what normal is," Cummings says.

No. 5: Most Penises in the World Are Uncut

A report by the World Health Organization (WHO) and the Joint United Nations Programme on HIV /AIDS (UNAIDS) estimates that worldwide only 30 percent of males aged 15 and up are circumcised.

Rates vary greatly depending upon religion and nationality. Almost all Jewish and Muslim males in the world have circumcised penises, and together they account for about 70 percent of all circumcised males globally.

The United States has the highest proportion of males circumcised for non-religious reasons. A whopping 75 percent of non-Jewish, non-Muslim American men are circumcised. Compare that to Canada, where only 30% are. In the U.K. it's 20 percent; in Australia it's merely 6 percent.

The practice of circumcising baby boys for medical and cosmetic reasons has become controversial in the U.S. But recently the World Health Organization (WHO) and the UUNAIDS recommended circumcision for adult men, based upon evidence that men with circumcised penises have a lower risk of being infected with HIV.

The CDC estimates that about 65 percent of all newborn boys get circumcised in the U.S.

Jeffry S. Tjandra - Ketika Allah Sulit Untuk Dimengerti [2008]

















CD 1:

1. Intro
2. Hati Sebagai Murid
3. Naration 1
4. Bapa Yang Setia
5. Naration 2
6. Selalu Ada Jalan
7. Naration 3
8. Hanya Nama Yesus
9. Naration 4
10. Kulihat KuasaMu
11. Naration 5
12. Mujizat Tiap Hari
13. Naration 6
14. Pegang Tanganku
15. Naration 7
16. Yang Kutahu

CD 2:

1. Opening
2. Penebusku Setia dan Benar
3. Naration 1
4. Kau Ajaib Bapa
5. Naration 2
6. Kaulah Kerinduanku
7. Naration 3
8. Hanya DekatMu
9. Naration 4
10. AnugrahMu Bagai Perisai
11. Naration 5
12. Kuhidup BagiMu
13. Naration 6
14. Sumber Hidupku
15. Naration 7
16. Terima Kasih

Bitrate 128 Kbps
DOWNLOAD

Frozen Flower






















It is the story of the Koryo king who has fallen in love with the head of his personal guards, Hong Rim and the two have been lovers since they were young. Of course, the queen resents this relationship and her bitterness is clearly portrayed in her silent fury. The king, however, must produce an heir but he refuses to bed his wife. Instead he turns to his best friend/confidante/and lover to impregnate his wife. Although reluctant at first, Hong discovers that he swings both ways and enjoys his time with the queen. The queen also comes to respond to Hong–her hatred of him turing to love. However, a relationship outside of the king’s mandated affair would prove dangerous to both and Hong struggles between his love and duty for the king and his growing love for the queen.

Terminator 4 - Sneak Preview




















Film Terbaru dari seri Terminator ini memang sudah lama ditunggu-tunggu. Film Terminator terbaru yang diberi judul Terminator Salvation ini melengkapi Trilogi Film Terminator yang sebelumnya telah dirilis yakni: Terminator (1984), Terminator 2 : Judgement Day (1991) dan T-3 : Rise of The Machines (2003). Namun jangan pernah berharap akan menemukan tokoh robot perkasa yang di 3 film terminator sebelumnya yang diperankan Arnold Scwarzenegger di film terbaru ini. Karena pada dasarnya Arnold Schwarzenegger sama sekali tidak main dalam film terminator terbaru ini, bahkan sebagai cameo sekalipun.

film terminator terbaru

Film terbaru Terminator ini sebelumnya telah berkali-kali mengalami pergantian judul, yakni dari Terminator 4, Terminator Salvation : The Future Begins hingga diringkas menjadi Terminator Salvation. Jika sebelumnya Arnold Schwarzenegger telah menjadi Ikon film Terminator bersama aktris Linda Hamilton, maka di Film Terminator terbaru ini keduanya sama sekali tidak main. Justru yang dipasang menjadi pemeran utamanya adalah Christian Bale, aktor yang baru-baru ini berhasil berakting sebagai Batman di Film Terlaris Kedua Sepanjang Masa : The Dark Knight.

24 tahun yang lalu film pertama Terminator berkisah tentang Robot yang dikirim dari masa depan ditugaskan untuk membunuh tokoh yang diperankan oleh Linda Hamilton sebagai calon ibu dari John Connor, di film ini juga ketahuan bahwa Ayah kandung John Connor justru merupakan “utusan” Jhon Connor sendiri yang di kirim dari masa depan untuk melindungi calon ibunya. Hihihi ribet khan?

17 tahun yang lalu sekuel film Terminator meledak di box office dunia, film berjudul Terminator 2: Judgement Day ini berhasil mencuri perhatian penikmat film dunia. Film ini sendiri berkisah tentang Robot yang dikirim dari masa depan untuk melindungi John Connor yang saat itu telah beranjak remaja. Uniknya jika di film pertama Arnold Scwarzenegger berperan sebagai robot yang bertugas untuk membunuh Calon ibu John Connor, di film kedua ini justru berperan sebagai jagoan pelindung. Sosok aktor remaja Edward Furlong mencuri perhatian dunia sehingga diramalkan pada saat itu akan menjadi aktor yang penuh potensi dan juga diprediksi akan terus berperan di film-film Terminator selanjutnya. Sayangnya prediksi itu tidak tercapai, justru setelah meraih ketenaran di film ini, Edward Furlong justru jatuh dalam kenakalan-kenakalan remaja seperti alkohol dan yang lebih parahnya aktor berusia belasan tahun pada saat itu justru memilih melarutkan diri dalam kepuasan seks dengan wanita-wanita yang berumur jauh tinggi darinya. Saat ini Edward Furlong memang sudah bukan ABG lagi, dan dia sedang berusaha menekuni dunia musik khususnya di bidang musik “J- Rock”.

Pada film T-3 alias Terminator 3 : Rise of The Machines , Arnold Scwarzenegger yang saat itu telah menjabat sebagai Gubernur kembali beraksi di film yang merupakan film terakhirnya dan berperan sebagai robot yang dihidupkan kembali oleh John Connor (yang diperankan oleh Nick Stahl) dan berusaha mencegah terjadinya Kiamat yang memang telah diprediksikan sebelumnya.

Nah di film Terminator terbaru ini, sosok utama bukanlah sang Robot sendiri melainkan John Connor. Film ini berkisah tentang perjuangan John Connor sebagai pemimpin pergerakan Manusia dalam melawan robot terminator yang menguasai dunia di bawah bendera Skynet. Kedengarannya seru banget ya.. Namun baru segitu Resensi Film Terminator Salvation yang dirilis di publik.

Namun mengingat Arnold Schwarzenegger yang menjadi ikon film Terminator tidak main dalam film terminator terbaru ini, akankah film ini bisa sukses ? Begitu juga dengan pemeran utamanya Chrsitian Bale yang telah terlanjur dikenal sebagai Bruce Wayne alias Batman, mampukah dia memerankan tokoh John Connor tanpa dibayang-bayangi oleh tokoh Batman? Mampukah Film Terbaru Christian Bale ini sukses, mengingat pada waktu yang hampir bersamaan akan dirilis Film-film keren lainnya seperti : Wolverine, Star Trek, Fast and Furios (seri ke 4 juga) dan Transformers 2 : Revenge of The Fallen. Kita tunggu saja tanggal mainnya. Rencananya film Terminator Salvation ini akan dirilis di Amerika pada tanggal 22 Mei 2009, dan biasanya untuk film-film sejenis ini tanggal rilisnya di Indonesia ga akan jauh beda, bahkan bisa saja dirilis pada tanggal yang sama.

Tes HIV

Tes HIV

Apa yang dimaksud dengan tes HIV ?

Tes HIV adalah suatu tes darah yang digunakan untuk memastikan apakah seseorang sudah positif terinfeksi HIV atau tidak, yaitu dengan cara mendeteksi adanya antibody HIV di dalam sample darahnya.
Hal ini perlu dilakukan setidaknya agar seseorang bisa mengetahui secara pasti status kesehatan dirinya, terutama menyangkut resiko dari perilakunya selama ini.

Kenapa perlu tes ?

Seperti telah diketahui, penularan HIV dari seseorang yang telah terinfeksi kepada orang lain adalah melalui pertukaran cairan tubuh, yang meliputi darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu (selengkapnya lihat di sub judul "Apakah HIV/AIDS?" di halaman situs ini).

Karena itu cara perpindahan HIV dari seseorang kepada orang lain juga sangat spesifik, yaitu :

  1. melalui transfusi darah atau produk darah
  2. transplantasi organ atau jaringan tubuh
  3. pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV secara bergantian, misalnya jarum suntik di antara pengguna narkotika
  4. pemakaian jarum suntik / alat tajam yang memungkinkan terjadinya luka, secara bergantian tanpa disterilkan, misalnya jarum tato, jarum tindik, peralatan pencet jerawat, dll
  5. hubungan seks tidak aman, yang memungkinkan tercampurnya cairan sperma dengan cairan vagina (pada seks vaginal) ; atau cairan sperma dengan darah (pada seks anal)-tanpa penghalang (dalam hal ini kondom)
  6. dari seorang ibu hamil yang HIV positif, kepda bayi yang dikandungnya, yaitu melalui jalan lahir dan juga dalam proses menyusui dengan air susu ibu

Singkatnya, bila seseorang dalam hidupnya pernah melakukan hal-hal berisiko tinggi seperti disebutkan di atas, maka penting bagi dirinya untuk segera melakukan tes HIV, sehingga bisa lebih menjaga perilaku selanjutnya demi kesehatan dirinya sendiri dan pasangannya, serta (calon) anak-anaknya kelak.

Apa gunanya ?

Sebenarnya, semakin cepat kita mengetahui status HIV kita, semakin banyak hal positif yang bisa kita lakukan dalam hidup ini. Banyak orang yang selama ini tidak menyadari resiko perilakunya terhadap kemungkinan tertular atau pun menularkan HIV, dan karena tidak segera menjalani tes HIV perilakunya tetap saja berisiko tinggi. Hal ini tentunya berkaitan erat dengan kesadaran untuk menjaga kesehatan diri sendiri, pasangan maupun (calon) anak-anak .

Secara umum tes HIV juga berguna untuk mengetahui perkembangan kasus HIV/AIDS serta untuk meyakinkan bahwa darah untuk transfusi dan organ untuk transplantasi tidak terinfeksi HIV.

Bagaimana prosedurnya ?

Tes HIV harus bersifat :

sukarela :
artinya bahwa seseorang yang akan melakukan tes HIV haruslah berdasarkan atas kesadarannya sendiri, bukan atas paksaan / tekanan orang lain. Ini juga berarti bahwa dirinya setuju untuk dites setelah mengetahui hal-hal apa saja yang tercakup dalam tes itu, apa keuntungan dan kerugian dari testing, serta apa saja impilkasi dari hasil positif atau pun hasil negatif.

rahasia : artinya, apa pun hasil tes ini nantinya (baik positif maupun negatif) hasilnya hanya boleh di beritahu langsung kepada orang yang bersangkutan. Tidak boleh diwakilkan kepada siapa pun, baik orang tua, pasangan, atasan atau siapapun.

Di samping itu hasil tes HIV juga harus dijamin kerahasiaannya oleh pihak yang melakukan tes itu (dokter, rumah sakit, atau labratorium) dan tidak boleh disebarluaskan.

Mengingat begitu pentingnya untuk memperhatikan Hak Asasi Manusia di dalam masalah tes HIV ini, maka untuk orang yang akan melakukan tes harus disediakan jasa konseling, yaitu :

konseling pre-test : yaitu konseling yang dilakukan sebelum darah seseorang yang menjalani tes itu diambil. Konseling ini sangat membantu seseorang untuk mengetahui risiko dari perilakunya selama ini, dan bagaimana nantinya bersikap setelah mengetahui hasil tes.

Konseling pra-tes juga bermanfaat untuk meyakinkan orang terhadap keputusan untuk melakukan tes atau tidak, serta mempersiapkan dirinya bila hasilnya nanti positif.

konseling post-test : yaitu konseling yang harus diberikan setelah hasil tes diketahui, baik hasilnya positif mau pun negatif. Konseling post-test sangat penting untuk membantu mereka yang hasilnya HIV positif agar dapat mengethui cara menghidnari penularan pada orang lain, serta untuk bisa mengatasinya dan menjalin hidup secara positif. Bagi merek yang hasilnya HIV negatif, konseling post-test bermanfaat untuk memberitahu tentang cara-cara mencegah infeksi HIV di masa datang.

Perlu diperhatikan bahwa proses konseling, testing dan hasil tes harus dirahasiakan.

Khusus tentang aspek kerahasiaan ini perlu diperhatikan bahwa masalah kerahasiaan biasanya disikapi dengan cara yang berbeda di setiap tempat. Di beberapa komunitas, kerahasiaan diartikan sebagai jangan pernah memberi tahu siapa pun tentang status HIV Anda , tetapi kerahasiaan (secrecy) seperti ini berbeda dengan confidentiality.

Secrecy dapat meningkatkan kesan bahwa HIVadalah hal yang tabu dibicarakan. Adalah penting diingat untuk tidak mendiskusikan status HIV seseorang tanpa ijin mereka, tetapi penekanan yang berlebihan pada kerahasiaan individu dapat menyebabkan kesulitan bagi orang tersebut untuk mendapatkan dukungan yang tepat. Hal ini perlu dipecahkan melalui beberapa cara, misalnya memberi informasi tentang HIV secara lebih baik kepada masyarakat, menganjurkan orang untuk berbagi tentang hasuk tesnya dengan orang yang mereka percaya, menganjurkan keterbukaan tentang sebab kematian, dan pada saat yang bersamaan menghormati hak asasi orang dengan HIV dan mencegah stigma dam diskriminasi.
Jika seseorang tidak memberi tahu orang lain bahwa ia memiliki HIV, mereka bisa lebih cemas dan terisolasi. Dukungan sosial bisa membantu dalam menjaga agar orang tetap sehat dan bisa menurunkan tingkat stresnya, dan bisa dilakukan oleh keluarga dan lingkungan.

Untuk alasan-alasan tersebut, program-program di beberapa negara Asia dan Afrika menawarkan bentuk kerahasian yang lebih sesuai dengan budaya setempat. Hal ini meliputi 'kerahasiaan yang dibagi' yang menggunakan konselor 'awam' (orang yang telah dipercaya, yang telah dilatih dalam hal konseling) daripada konselor professional; konseling dan testing pasangan; serta konseling kelompok dan pendidikan masyarakat untuk menghilangkan stigma terhadap HIV dan AIDS. (Healthlink Worldwide)

Cara kerja tes ?

Jika seseorang terinfeksi oleh suatu virus, maka tubuhnya akan memproduksi antibodi untuk melawan infeksi tersebut. Antibodi ini diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh. Antibodi jauh lebih mudah dideteksi daripada virusnya.

Sebagian besar tes antibodi HIV mendeteksi antibodi terhadap HIV dalam sample darah. Jika tidak ada antibodi yang terdeteksi, hasilnya adalah seronegatif atau HIV negatif. Sebaliknya, jika ada antibodi terhadap HIV, berarti hasilnya seropositif atau HIV positif.

Walau pun demikian, suatu tes bisa saja memberi hasil negatif bila orang yang dites baru saja terinfeksi. Hal ini dapat terjadi karena tubuh kita membutuhkan waktu beberapa minggu untuk mulai menghasilkan antibodi sejak terjadinya infeksi. Antibodi biasanya dapat dideteksi sekitar 3-8 minggu setelah terinfeksi, dan masa ini disebut periode jendela (window period). Dalam masa seperti ini, bisa saja seseorang mendapatkan hasil tes negatif karena antibodinya belum terbentuk sehingga belum dapat dideteksi , tapi ia sudah bis menularkan HIV pada orang lain lewat cara-cara yang sudah disebutkan terdahulu.

Tes darah yang dilakukan biasanya menggunakan tes ELISA (enzyme linked immunosorbent assay) yang memiliki sensitivitas tinggi - namun spesifikasinya rendah. Bila pada saat tes ELISA hasilnya positif, maka harus dikonfirmasi dengan tes Western Blot, yaitu jenis tes yang mempunyai spesifikasi tinggi namun sensitivitasnya rendah. Karena sifat kedua tes ini berbeda, maka biasanya harus dipadukan untuk mendapatkan hasil yang akurat.

Selain kedua jenis tes tadi, ada juga jenis tes lain yang mampu mendeteksi antigen (bagian dari virus), yaitu NAT (nucleic acid amplification technologies) dan PCR (polymerase chain reaction).

Dimana bisa tes melakukan tes HIV ?

Hingga saat ini belum semua rumah sakit menyediakan fasilitas untuk tes HIV ini. Biasanya di setiap rumah sakit besar propinsi bisa membantu untuk ini.

Berapa biayanya ?

Biaya tes di Jakarta berkisar antara Rp. 47.000 - Rp. 150.000

Murah kan???Tak ada salahnya anda mengetahui kondisi kesehatan anda sejak dini.

Penyakit Menular Seksual [PMS]

Apa yang dimaksud dengan PMS?
PMS adalah singkatan dari Penyakit Menular Seksual, yang berarti suatu infeksi atau penyakit yang kebanyakan ditularkan melalui hubungan seksual (oral, anal atau lewat vagina).
PMS juga diartikan sebagai penyakit kelamin, atau infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Harus diperhatikan bahwa PMS menyerang sekitar alat kelamin tapi gejalanya dapat muncul dan menyerang mata, mulut, saluran pencernaan, hati, otak, dan organ tubuh lainnya.
Contohnya, baik HIV/AIDS dan Hepatitis B dapat ditularkan melalui hubungan seks tapi keduanya tidak terlalu menyerang alat kelamin.

Mengapa kita membutuhkan informasi tentang PMS?
kita melakukan hubungan seksual dengan orang lain, walaupun hanya sekali, kita dapat terkena PMS.

Apa hubungan organ-organ reproduksi dengan PMS?
Kebanyakan PMS membahayakan organ-organ reproduksi. Pada wanita, PMS menghancurkan diding vagina atau leher rahim, biasanya tanpa tanda-tanda infeksi. Pada pria, yang terinfeksi lebih dulu adalah saluran air kencing. Jika PMS tidak diobati dapat menyebabkan keluarnya cairan yang tidak normal dari penis dan berakibat sakit pada waktu buang air kecil. PMS yang tidak diobati dapat mempengaruhi organ-organ reproduksi bagian dalam dan menyebabkan kemandulan baik pada pria atau wanita.>

Bagian tubuh mana yang dapat terpengaruh PMS?

Pada wanita
Saluran indung telur
Indung telur
rahim
kandung kencing
leher rahim
vagina
saluran kencing
anus
Pada pria:
kandung kencing
vas deferens
prostat
penis
epididymis
testicle
saluran kencing
kantung zakar
seminal vesicle
anus

Apa bahaya PMS?
Ada beberapa bahaya PMS, yaitu:

  1. Kebanyakan PMS dapat menyebabkan kita sakit
  2. Beberapa PMS dapat menyebabkan kemandulan
  3. Beberapa PMS dapat menyebabkan keguguran
  4. PMS dapat menyebabkan kanker leher rahim
  5. Beberapa PMS dapat merusak penglihatan, otak dan hati
  6. PMS dapat menular kepada bayi
  7. PMS dapat menyebabkan kita rentan terhadap HIV/AIDS
  8. Beberapa PMS ada yang tidak bisa disembuhkan
  9. Beberapa PMS seperti halnya HIV/AIDS dan Hepatitis B dapat menyebabkan kematian.

Apa saja tipe-tipe PMS?
Ada banyak jenis PMS. Yang paling umum dan paling penting untuk diperhatikan adalah:

  1. Gonore

  2. Klamidia

  3. Herpes Kelamin

  4. Sifilis

  5. Hepatitis B

  6. HIV/AIDS

Pada saat ini, klamidia lebih banyak diperhatikan. Seperti halnya gonore, klamidia dapat menyebabkan kemandulan. Herpes menyebabkan gejala-gejala yang bisa muncul dan hilang seumur hidup. Sifilis dapat menyebabkan kerusakan yang berat jika tidak diobati. Sementara AIDS, yang disebabkan oleh HIV menghancurkan sistem kekebalan tubuh, membuat orang sakit dan bahkan meninggal.

Dapatkah PMS disembuhkan?
Tidak semua PMS dapat disembuhkan. PMS yang disebabkan oleh virus, seperti HIV/AIDS, herpes kelamin dan Hepatitis B adalah contoh PMS yang tidak dapat disembuhkan. HIV/AIDS merupakan yang paling berbahaya. HIV/AIDS tidak dapat disembuhkan dan merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang memiliki peranan paling penting dalam melawan penyakit. Banyak orang meninggal karena AIDS disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh mereka tidak dapat melawan infeksi.

Herpes kelamin memiliki gejala yang muncul-hilang dan bisa terasa sangat sakit jika penyakit tsb sedang aktif. Pada herpes, obat-obatan hanya bisa digunakan untuk mengobati gejala saja, tapi virus yang menyebabkan herpes tetap hidup di dalam tubuh selamanya.>

Apakah setiap PMS memiliki gejala?

Tidak!

Terkadang, PMS tidak menunjukkan gejala sama sekali, sehingga kita tidak tahu kalau kita sudah terinfeksi. PMS dapat bersifat asymptomatic (tidak memiliki gejala) baik pada pria atau wanita. Beberapa PMS baru menunjukkan tanda-tanda dan gejala berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun setelah terinfeksi.
Pada wanita, PMS bahkan tidak dapat terdeteksi. Walaupun seseorang tidak menunjukkan gejala-gejala terinfeksi PMS, dan tidak mengetahui bahwa mereka terkena PMS, mereka tetap bisa menulari orang lain.
Orang yang terinfeksi HIV biasanya tidak menunjukkan gejala setelah bertahun-tahun terinfeksi. Tidak seorangpun dapat menentukan apakah betul atau tidak seseorang terinfeksi hanya berdasarkan penampilannya saja. Walaupun orang tsb mungkin terlihat sehat, mereka masih bisa menularkan HIV kepada orang lain. Kadang, orang yang sudah terinfeksi HIV tidak sadar bahwa mereka mengidap virus tsb, karena mereka merasa sehat dan bisa tetap aktif. Hanya tes laboratorium yang dapat menunjukkan seseorang telah terinfeksi HIV atau tidak.

Apa gejala PMS yang paling umum?
PMS kadang tidak memiliki gejala. Gejala yang mungkin muncul termasuk:

  1. Keluar Cairan/keputihan yang tidak normal dari vagina atau penis. Pada wanita, terjadi peningkatan keputihan. Warnanya bisa menjadi lebih putih, kekuningan, kehijauan, atau kemerahmudaan. Keputihan bisa memiliki bau yang tidak sedap dan berlendir.
  2. Pada pria, rasa panas seperti terbakar atau sakit selama atau setelah kencing, biasanya disebabkan oleh PMS. Pada wanita, beberapa gejala dapat disebabkan oleh PMS tapi juga disebabkan oleh infeksi kandung kencing yang tidak ditularkan melalui hubungan seksual.

  3. Luka terbuka dan atau luka basah disekitar alat kelamin atau mulut. Luka tersebut dapat terasa sakit atau tidak.

  4. Tonjolan kecil-kecil (papules) disekitar alat kelamin

  5. Kemerahan di sekitar alat kelamin

  6. Pada pria, rasa sakit atau kemerahan terjadi pada kantung zakar

  7. Rasa sakit diperut bagian bawah yang muncul dan hilang, dan tidak berhubungan dengan menstruasi

  8. Bercak darah setelah hubungan seksual

Berikut tabel gejala umum PMS

Gejala

Perempuan

Laki-laki

Luka

Luka dengan atau tanpa rasa sakit, disekitar alat kelamin, anus, mulut atau bagian tubuh yang lain. Tonjolan kecil-kecil, diikuti luka yang sangat sakit di sekitar alat kelamin

Cairan tidak normal

Cairan dari vagina bisa gatal, kekuningan, kehijauan, berbau atau berlendir. Duhtubuh bisa juga keluar dari anus.

Cairan bening atau berwarna berasal dari pembukaan kepala penis atau anus.

Sakit pada saat bunag air kecil

PMS pada wanita biasanya tidak menyebabkan sakit atau burning urination

Rasa terbakar atau rasa sakit selama atau setelah urination terkadang diikuti dengan duhtubuh dari penis

Perubahan warna kulit

terutama di bagian telapak tangan atau kaki. Perubahan bias menyebar ke seluruh bagian tubuh

Tonjolan seperti jengger ayam

Tumbuh tomjolan seperti jengger ayam di sekitar alat kelamin

Sakit pada bagian bawah perut

Rasa sakit yang muncul dan hilang, yang tidak berkaitan dengan menstruasi bisa menjadi tanda infeksi saluran reproduksi (infeksi yang telah berpindah ke bagian dalam system reproduksi, termasuk servik, tuba falopi, dan ovarium)

Kemerahan

Kemerahan pada sekitar alat kelamin, atau diantara kaki

Kemerahan pada sekitar alat kelamin, kemerahan dan sakit di kantong zakar

Gejala lain dari HIV/AID


  1. Demam

  2. Keringat malam

  3. Sakit kepala

  4. Kemerahan di ketiak, paha atau leher

  5. Mencret yang terus menerus

  6. Penurunan berat badan secara cepat

  7. Batuk, dengan atau tanpa darah

  8. Bintik ungu kebiruan pada kulit

Walaupun seseorang mungkin mengalami beberapa dari gejala-gejala tersebut, diperhatikan bahwa penyakit yang lain juga dapat menyebabkan gejala-gejala ini. Jika muncul gejala-gejala tersebut, lebih baik dikonsultasikan dengan dokter secepatnya.

Bagaimana kita bisa terinfeksi PMS?

  1. Melakukan hubungan seksual lewat vagina tanpa kondom (penis di dalam vagina)

  2. Melakukan hubungan seksual lewat anus tanpa kondom (penis di dalam anus)

  3. Hubugan seksual lewat oral atau karaoke (penis di dalam mulut tanpa kondom atau mulut menyentuh alat kelamin wanita)

Adakah cara lain orang dapat tertular PMS?
Cara lain seseorang dapat tertular PMS juga melalui:

Darah
Dari tansfusi darah yang terinfeksi, menggunakan jarum suntik bersama, atau benda tajam lainnya ke bagian tubuh untuk menggunakan obat atau membuat tato.

Ibu hamil kepada bayinya
Penularan selama kehamilan, selama proses kelahiran. Setelah lahir, HIV bisa menular melalui menyusui.

Jadi Selain cara di atas, PMS tidak menular?

Ya.

PMS tidak menular melalui:

  1. Duduk bersebelahan dengan penderita PMS
  2. Penggunaan toilet bersama penderita

  3. Bekerja terlalu keras

  4. Menggunakan kolam renang umum, pemandian air panas atau sauna bersama

  5. Berjabatan tangan dengan penderita

  6. Bersin-bersin

  7. Keringat

PMS sering ditemukan pada cairan seksual (cairan vagina dan sperma) dan darah. PMS ditularkan saat cairan seksual dari orang yang terinfeksi memasuki tubuh orang lain.

Kenapa perempuan lebih berisiko tertular PMS dari pada pria?
Perempuan lebih rentan tertular PMS dibandingkan dengan laki-laki. Alasan utamanya adalah:

  1. Saat berhubungan seks, dinding vagina dan leher rahim langsung terpapar oleh cairan sperma. Jika sperma terinfeksi oleh PMS, maka perempuan tsb pun bisa terinfeksi

  2. Jika perempuan terinfeksi PMS, dia tidak selalu menunjukkan gejala. Tidak munculnya gejala dapat menyebabkan infeksi meluas dan menimbulkan komplikasi

  3. Banyak orang -- khususnya perempuan dan remaja -- enggan untuk mencari pengobatan karena mereka tidak ingin keluarga atau masyarakat tahu mereka menderita PMS.

(Sumber:UNAIDS dan WHO 1998, Alan Guttmacher Institute 1998).

Bagaimana Akibat buruk PMS bagi seseorang?
Jika dibiarkan saja tanpa ditangani, PMS dapat menghancurkan orang yang terinfeksi, seperti:

  1. Kemandulan baik pria atau wanita
  2. Kanker leher rahim pada wanita

  3. Kehamilan di luar rahim

  4. Infeksi yang menyebar

  5. Bayi lahir dengan kelahiran yang tidak seharusnya, seperti lahir sebelum cukup umur, berat badan lahir rendah, atau terinfeksi PMS

  6. Infeksi HIV

Gonore

Nama lain
Kencing nanah, uretritis spesifik , GO

Epidemiologi
Disebabkan oleh kuman Neisseria gonorrhoea. Terjadi di seluruh dunia; menyerang laki-laki dan perempuan semua usia, terutama kelompok dewasa muda. Jenis yang kebal obat sekarang muncul secara umum di mana-mana. Selama beberapa bulan, pasien yang tidak diobati bisa menulari orang lain. Terinfeksi dengan klamidia pada saat yang bersamaan juga bukanlah hal yang janggal.

Gejala dan tanda
Pada laki-laki dan perempuan, infeksi ini bisa tanpa gejala. Pada laki-laki, cairan yang kental dari saluran kencing akan keluar 2-7 hari setelah terinfeksi. Biasanya orang menderita sakit waktu kencing. Bila orang melakukan seks anal, mungkin juga keluar cairan yang sama dari dubur.

Pada perempuan, gejalanya biasanya ringan dan ada kemungkinan untuk tidak terdeteksi. Mungkin ada perasaan tidak enak waktu kencing. Selain itu, mungkin ada sedikit cairan dari dan sedikit gangguan di vagina. Infeksi yang kronis umum terjadi dan bisa menyebabkan kemandulan.

Bayi yang baru lahir yang terinfeksi gonore, matanya merah dan bengkak. Dalam waktu 1-5 hari setelah kelahiran, mata itu akan mengeluarkan cairan yang kental. Kebutaan bisa terjadi bila pengobatan khusus tidak segera diberikan.
Diagnosis adalah dengan pemcriksaan mikroskopik gram-strain dari smear yang diambil dari cairan itu atau pun dengan cara pembiakan.

Klamida

Nama lain
Uretritis non-gonore, uretritis non-spesifik (UNS)

Epidemiologi
Antara 35-50 persen dari kasus penyakit kelamin non-gonore diperkirakan disebabkan oleh Chlamydia trachomatis, yang terjadi secara umum di seluruh dunia. Pada perempuan, penyakit ini bisa menyebabkan radang leher rahim mucopurulent walaupun infeksi biasanya tanpa gejala. Infeksi klamidia yang terjadi berulang kali biasanya bisa menyebabkan penyakit peradangan leher rahim kronis dan kemandulan. Penularan terjadi lewat sanggama. Penyakit ini bisa menyerang baik laki-laki maupun perempuan semua usia, terutama dewasa muda.

Gejala dan tanda
Sama seperti gonore. Perbedaannya adalah banyak perempuan yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apa pun. Komplikasi yang menyebabkan kemandulan pada perempuan juga umum terjadi. Infeksi mata mungkin menyerang bayi yang dilahirkan oleh perempuan yang terinfeksi. Diagnosis biasanya didasari oleh tidak adanya kuman penyebab gonore pada smear atau pada pembiakan cairan dari leher rahim atau dari uretra (lubang kencing). Hal ini bisa dipastikan dengan mengetes cairan smear untuk melihat adanya antigen klamidia.

Sifilis

Nama lain
Raja singa

Epidemiologi
Disebabkan oleh Treponema pallidium,yaitu sebuah spirochete (bakteri yang berbentuk spiral). Terjadi di seluruh dunia, terutama menyerang dewasa muda usia 20-35 tahun. lebih lazim terjadi di dacrah perkotaan. Baru-baru ini ada kenaikan jumlah kasus di beberapa negara industri yang dihubungkan dengan penggunaan narkoba dan pelacuran. Penularan terjadi melalui kontak langsung antara luka (yang bernanah atau yang membengkak) di kulit dengan selaput lendir atau dengan cairan tubuh (air mani, darah, cairan vagina) selama sanggama. Penularan bisa terjadi melalui tranfusi darah bila donor berada dalam tahap awal infeksi tersebut. Infeksi bisa ditularkan dari seorang ibu yang terinfeksi kepada bayinya yang belum lahir. Hal ini merupakan penyebab penting terjadinya kelahiran bayi yang meninggal di daerah daerah endermis.

Gejala dan tanda
Sebuah luka mula-mula muncul beberapa minggu setelah tertular. luka ini biasanya merupakan borok yang tidak sakit di daerah tempat hubungan pertama kali terjadi (penis, leher rahim, dubur, dinding belakang kerongkongan/faring). Kuman kemudian memasuki aliran darah; dalam waktu 1-3 bulan muncul tahap kedua. Tahap ini ditandai dengan ruam yang menyebar dan pembengkakan kelenjar. Setelah masa laten selama 5-20 tahun dengan sedikit atau tanpa gejala, tahap ketiga dari sifilis ini bisa termasuk penyakit-penyakit yang menyerang susunan saraf pusat atau sistem kardiovaskular, yang bisa mcnyebabkan kelumpuhan dan kematian muda. Diagnosis laboratorium biasanya dilakukan dengan memakai tes serologi dari darah atau cairan serebrospinal

Cankroid

Nama lain

Ulkus mole

Epidemiologi
Disebabkan oleh Haemophilus ducreyi, sebuah bakteri. Sangat lazim terjadi di daerah tropis dan Sub-tropis di dunia. Lebih sering terjadi pada laki-laki. Luka cankroid sangat menular.

Gejala dan tanda
Ditandai dengan adanya luka yang bcrnanah atau memborok yang akut dan sakit dibagian kelamin, biasanya Satu dan diamcternva berukuran kurang dari 1cm. Luka itu biasanya muncul 3-5 hari setelah tertular, dan ditandai dengan adanya pembengkakan yang sakit dari kelenjar setempat. Pada perempuan, cankroid umumnva terjadi tanpa gejala. Diagnosis bisa dipastikan melalui pembiakan cairan dari luka.

Limfogranuloma Venerum

Nama lain
LGV

Epidemiologi
Disebabkan oleh jenis Chlamydia trachomatis yang berbeda dari jenis yang menyebabkan peradangan saluran kencing dan leher rahim. Terjadi di seluruh dunia tapi lebih umum terjadi di daerah tropis dan sub-tropis. Tidak begitu umum didiagnosis pada perempuan. Namun demikian, hal ini mungkin disebabkan oleh tingginya tingkat infeksi tanpa gejala pada perempuan.

Gejala dan tanda
Sebuah luka kecil yang tidak sakit di daerah kemaluan (biasanya tidak diperhatikan) biasanya diikuti oleh pembengkakan yang menyakitkan dan parah dari kelenjar dan jaringan-jaringan di sekitarnya. Hal ini terjadi antara 5-30 hari setelah penularan pertama. Diagnosis dilakukan dengan cara pembiakan cairan dari luka atau pembuktian akan adanya kuman dengan sebuah tes antigen.

Trikomoniasis vaginalis

Nama lain
Infeksi Trikomona

Epidemologi
Sebuah infeksi umum yang terjadi terus-menerus di saluran kencing perempuan. Infeksi ini disebabkan olch protozoa Trichomonas vaginalis. Terjadi di seluruh dunia, dan terutama didiagnosis pada perempuan berusia 16-35 tahun.

Gejala dan tanda
Pada perempuan, infeksi ini menyebabkan peradangan di vagina sehingga banyak mengeluarkan cairan yang berwarna kuning dan berbau tidak enak. Walaupun begitu, infeksi ini biasanya tidak memiliki gejala; dalam jumlah kecil biasanya ada gejala berupa peradangan saluran kencing. Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan mikroskopik dari cairan serta identitikasi adanya parasit.

Herpes Genitalis

Nama lain

Herpes

Epidemiologi
Biasanya disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2). Terjadi di seluruh dunia, dan antibodi tipe 2 ini ditemukan pada 20-90 persen orang dewasa. Keluasan sangat berhubungan dengan usia pertama kali bersanggama serta jumlah pasangan seks selama hidup. Infeksi pertama biasanya terjadi pada masa rcmaja atau segera setelah dimulainya kegiatan seks. Pengulangan infeksi adalah hal yang biasa. Melahirkan lewat vagina pada perempuan hamil dengan infeksi aktif di kemaluan (terutama yang primer), memiliki risiko tinggi menyebabkan infeksi yang parah pada anak yang baru dilahirkan tersebut.

Gejala dan tanda
Herpes akan kelihatan 2-30 hari sesudah bersanggama. Gejala yang paling umum adalah bintil-bintil kecil berisi cairan yang terasa sakit, di alat kelamin/dubur atau mulut. Bintil-bintil akan timbul selama 1-3 minggu, dan kemudian hilang. Beberapa waktu kemudian bintil-bintil akan muncul dan hilang secara berulang. Sebelum bintil-bintil muncul, alat kelamin akan terasa gatal atau panas. Pada waktu bintil-bintilnya ada, orang tersebut kemungkinan mengalami gejala seperti flu.Walaupun infeksi herpes di kemaluan tidak bisa diobati, perkembangan klinisnya bisa dikurangi dengan pengobatan. Penanganan stres dan gizi juga telah dibuktikan sebagai hal yang penting dalam usaha mengurangi dampak herpes di kemaluan, dan kemungkinannya muncul kembali.

Kutil Kelamin

Nama lain

Kutil anogenital

Epidemiologi
Kutil-kutil ini ditemukan di daerah kemaluan dan/atau di sekitar dubur. Terjadi di seluruh dunia. Seperti infeksi menular seksual lainnya, infeksi ini bisa dihubungkan dengan meningkatnya risiko infeksi HIV (misalnya, sebuah penelitian dilakukan di Thailand telah menunjukkan peningkatan dalam penularan HIV dari perempuan ke laki-laki sebanyak 16 kali bila ada kutil di daerah kemaluan/dubur ini). Penyakit ini disebabkan oleh virus papilloma pada manusia.

Granuloma Inguinale

Nama lain

Donovanosis

Epidemiologi
Infeksi ini biasanya jarang terjadi di negara-negara industri, tetapi menjadi endemi di banyak negara tropis dan sub-tropis (terutama di India bagian selatan, Papua Nugini, Afrika tengah, timur dan selatan, negara-negara Karibia, Amerika selatan, dan Australia tengah dan utara). Mungkin disebabkan oleh Donovania granulomatis.

Gejala dan tanda
Sebuah luka kecil di kulit di bagian kemaluan akan menyebar, lama kelamaan membentuk sebuah massa granulomatous (benjolan-benjolan kecil) yang bisa menyebabkan kerusakan berat pada organ-organ kemaluan. Diagnosis laboratorium biasanya dilakukan dengan mengidentifikasi adanya "bakteri Donovan" di dalam smear yang menjalani pemeriksaan mikroskopik Giemsa stain.
Infeksi ini biasanya sangat kebal tcrhadap pengobatan.

Don't Be Too Late...Kenali sejak dini...

HIV/AIDS Dalam Sejarah
1926: Beberapa ilmuwan menganggap HIV menyebar dari monyet ke manusia sekitar tahun 1926-1946.

1982: Para ilmuwan menemukan sindrom yang dikenal sebagai GayRelated Immune Deficiency (GRID), yakni penurunan kekebalan tubuh yang dihubungkan dengan kaum gay.

1983: Dokter di Institut Pasteur Prancis memisahkan virus baru penyebab AIDS. Virus itu terkait dengan limfadenopati (Lymphadenopathy-Associated Virus-LAV).

1984: Pemerintah AS mengumumkan, Dr Robert Gallo dari National Cancer Institute (NCI) memisahkan retrovirus penyebab AIDS dan diberi nama HTLV 111.

1986: Suatu panitia internasional menyatakan bahwa virus LAV dan HTLV-III adalah sama sehingga nama virus itu diganti menjadi HIV.

15 April 1987: Kasus AIDS di Indonesia pertama kali ditemukan. Seorang wisatawan berusia 44 tahun asal Belanda, Edward Hop, meninggal di Rumah Sakit Sanglah, Bali. Kematian lelaki asing itu disebabkan AIDS. Hingga akhir 1987, ada enam orang yang didiagnosis HIV positif, dua di antara mereka mengidap AIDS.

1987-Desember 2001: Dari 671 pengidap AIDS, 280 orang diantaranya meninggal dunia.

Februari 1999: Peneliti dari University of Alabama di Amerika Serikat (AS) meneliti jaringan yang dibekukan dari seekor simpanse dan menemukan jenis virus SIV yang hampir sama dengan HIV-1. Simpanse itu berasal dari subkelompok simpanse yang disebut pan troglodyte yang terdapat di Afrika Tengah Barat.

2001: UNAIDS (United Nations Joint Program on HIV/AIDS) memperkirakan jumlah Orang Hidup Dengan HIV/AIDS (ODHA) 40 juta. Sampai sekarang, di subsahara Afrika paling banyak terdapat ODHA, yakni 70 persen dari ODHA yang ada di dunia. Sedikitnya 12 juta anak menjadi yatim piatu karena HIV/AIDS.

November 2001: Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menyatakan obat untuk AIDS dan penyakit lainnya dalam kasus tertentu boleh tidak dipatenkan.

2002: 3,1 juta orang meninggal karena penyakit AIDS.

9 Januari 2003: Penderita HIV/AIDS di Bali bertambah 18 orang lagi. Total kumulatif penderita, dari 233 orang menjadi 251 orang. Sampai saat ini belum bisa dipastikan posisi Bali dalam hal urutan jumlah penderita HIV/AIDS dalam skala nasional.

Juli 2003: Salah satu kasus baru yang belum banyak diketahui orang lain adalah merebaknya HIV/AIDS dikalangan para petugas kesehatan akibat secara tidak sengaja tersuntik jarum suntik yang biasa digunakan oleh para penderita penyakit yang diidentikkan dengan penyakit seksual ini. Kebanyakan yang terkena adalah para suster yang bertugas untuk menyuntikkan zat anti viral (anti virus) kepada para pasien penderita AIDS. Tetapi entah kenapa, secara tidak sengaja jarum suntik yang biasa digunakan untuk para penderita HIV/AIDS, berbalik menyuntik bagian tubuh mereka. Keadaan dikhawatirkan akan menyebabkan ketakutan di kalangan para petugas kesehatan, terutama bagi mereka yang ditugaskan untuk merawat ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). Salah satu cara yang telah dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan pemberian obat jenis post exposure prophylaxis atau pencegahan pasca pajanan. Tujuannya, agar dapat dideteksi apakah mereka positif terkena HIV/AIDS atau tidak. Mereka meminumnya selama satu hingga satu setengah bulan, kemudian pemakaian obat dihentikan. Tiga hingga enam bulan setelahnya, mereka kembali diberikan obat anti viral untuk melumpuhkan virus HIV. ‘Kecelakaan’ yang tidak disengaja itu akan semakin memperparah kondisi para pasien HIV/AIDS karena akan semakin banyak orang yang tidak peduli kepada mereka. Sementara untuk petugas kesehatan diharapkan mereka bersikap hati-hati dalam bertugas karena pihak rumah sakit tidak menyediakan dana khusus untuk perawatan dan pengobatan mereka.

20 Agustus 2003: Generasi muda Papua lama-kelamaan dirasa akan habis karena kurangnya penanganan masalah HIV/AIDS bagi warga Papua oleh petugas kesehatan. Hal ini dikarenakan penanganan pemerintah terhadap kasus HIV/AIDS di Papua sangat minim, sedangkan penderitanya semakin hari jumlahnya semakin bertambah.

22 Agustus 2003: Sebanyak 27 orang warga Kabupaten Banyuwangi dinyatakan positif terserang AIDS dan 10 orang lainnya masih diduga terkena penyakit yang sama. Ini merupakan Angka terbesar di Jatim setelah Surabaya, Malang, dan Sidoarjo. Data ini berdasarkan survei Dinas Kesehatan pada 45 unit puskesmas dan 12 lokalisasi di Kota Gandrung itu, sejak awal bulan Agustus lalu. Kesimpulan didapat setelah dilakukan pemeriksaan contoh darah yang diuji di laboratorium kesehatan pada Dinas Kesehatan Propinsi Jatim di Surabaya. Penderita adalah para pekerja seks komersial (PSK), mahasiswa, ibu rumah tangga, PNS, TKI, dan waria. Dari 27 orang yang dinyatakan positif mengidap virus itu, lima di antaranya meninggal dunia. Sementara sisanya masih dalam pengawasan dan penanganan pihak Diskes Banyuwangi.

30 November 2003: Deki (22 Tahun), positif mengidap HIV/AIDS karena jarum suntik narkoba. Deki tidak tinggal diam menunggu nasib, bahkan ia tidak takut kematian dan menyerah begitu saja ditengah jepitan ancaman ganda yang harus dihadapinya. Kini, Deki mengisi hari-harinya dengan bergabung pada Yayasan Pelita Ilmu, Jakarta yaitu sebuah LSM yang mendedikasikan diri mendampingi penderita ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).

24 Januari 2003: Setelah lima hari dinyatakan positif mengidap AIDS, Koko (27 Tahun) meninggal dengan keadaan mengenaskan, dikucilkan dan sempat ditolak berobat oleh sejumlah rumah sakit.

Berdasarkan data yang masuk, terdapat 306 penderita HIV/AIDS yang tersebar di Indonesia hingga Desember 2002. Jumlah ini belum termasuk jumlah korban lain yang tidak terdeteksi.

26 Januari 2004: Dalam kegiatan Penyuluhan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba di Balai Kota Bogor, Dr Subagyo Partodiharjo selaku Ketua Yayasan Karya Bhakti mengatakan, selama 2003, Rumah Sakit Karya Bhakti, Bogor menemukan 14 orang pasien pecandu narkoba yang dinyatakan positif terinfeksi virus HIV/AIDS.
Rumah Sakit Karya Bhakti merupakan salah satu tempat di Bogor untuk melakukan rapid detoxivikasi (cara medis membuang ketergantungan narkotika). Pasien narkotika dapat melakukan pencekan untuk mengetahui dirinya terinfeksi virus HIV atau tidak. Tapi, rumah sakit tidak menerima rehabilitasi bagi pasien yang terinfeksi virus HIV/AIDS. Kebanyakan pasien narkotika yang dilakukan rapid detoxivikasi adalah narapidana dalam kasus narkoba yang ditahan di penjara Paledang,Bogor. Kegiatan Komite ini melakukan penyuluhan dibeberapa daerah. Hal ini dimaksudkan agar dapat membantu menanggulangi dan memberantas peredaran serta penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Berdasarkan data perkiraan jumlah penduduk Indonesia 0.009 % dari tercatat sebagai korban narkoba. Sedangkan 0,001 % tercatat sebagai sindikat pengedar (bandar, pengedar dan sebagainya). Dalam peredarannya, narkoba diistilahkan sebagai food suplemen yang berguna untuk pengembali kesegaran tubuh. Sebagai pengenalan, biasanya pengedar memberikan narkoba secara cuma-cuma kepada pemakai pemula, yang nantinya akan ketagihan, namun setelah itu, Pengedar menjualnya dengan harga tinggi.

14 Februari 2004: I Gusti Dodi, penderita berusia 21 tahun, meninggal di Rumah Sakit Umum Mataram.

11 Maret 2004: Dua orang bekas TKW asal Malang di Singapura, yaitu Syt dan Syn diketahui terserang HIV/AIDS setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Kepanjen. Kedua wanita ini terdeteksi mengidap penyakit ini pada Februari 2004. Dengan ini, jumlah pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Malang menjadi 30 orang, empat diantaranya meninggal dunia. Penderita yang masih hidup terus dipantau kegiatannya. Para penderita HIV/AIDS berasal dari berbagai kalangan, seperti PSK (Pekerja Seks Komersial), Waria, Gay, Sopir, dan Pecandu Narkoba.

18 Maret 2004: Penderita AIDS di Mataram bertambah lagi dengan terindikasikannya Irw (28 tahun) yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Mataram, Nusa Tenggara Barat lewat instalasi rawat darurat (IRD).

23 Maret 2004: Irw (28 tahun) seorang sopr taksi yang diindikasikan terkena AIDS, kini hanya terbaring lemah. Kondisi badannya hampir tanpa kekebalan tubuh. Bahkan keadaannya semakin memburuk. AIDS tertular padanya melalui suntikan narkoba yang digunakannya. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya beberapa bekas suntikan.

DKI tercatat pada urutan pertama untuk kasus AIDS di Indonesia, dibandingkan dengan Papua, Bali, Riau, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Ke enam daerah ini memasuki concentrated level epidemic AIDS. Penyebab tingginya kasus AIDS di enam provinsi itu adalah tidak sehatnya perilaku seksual. Untuk itu diperlukan penanganan serius penularan AIDS, seperti program abstinensi -puasa seks, be faithful -setia pada pasangan dan penggunaan kondom. Kasus AIDS juga banyak ditemukan pada pengguna NAZA, khusunya di DKI Jakarta. Penanganannya, lewat peer group education.

Semula kasus AIDS di Indonesia berada pada low level epidemic. Sejak 2000, kasus AIDS di Indonesia meningkat menjadi concentrated level epidemic (data statistik hingga 2003: http://www. mx2.tempo.co.id/pdat/prs/kliping/aids.htm/ dan http://www.mx2.tempo.co.id/pdat/prs/kliping/aids1.htm/). Tapi, belum masuk tahap epidemi meluas yang diindikasikan dengan tingkat persentase kasus AIDS pada Ibu hamil mencapai di atas satu persen.


Apa dan Bagaimana HIV/AIDS?
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh. Berkurangnya kekebalan tubuh itu sendiri disebabkan virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Pada dasarnya, HIV adalah jenis parasit obligat yaitu virus yang hanya dapat hidup dalam sel atau media hidup. Virus ini "senang" hidup dan berkembang biak pada sel darah putih manusia. HIV akan ada pada cairan tubuh yang mengandung sel darah putih, seperti darah, cairan plasenta, air mani atau cairan sperma, cairan sumsum tulang, cairan vagina, air susu ibu dan cairan otak.

HIV menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang bertugas menangkal infeksi. Sel darah putih tersebut termasuk limfosit yang disebut "sel T-4" atau disebut juga "sel CD-4". HIV atau Human Immunodeficiency Virus, adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan kemudian menimbulkan AIDS. HIV menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang bertugas menangkal infeksi. Sel darah putih tersebut termasuk limfosit yang disebut "sel T-4" atau disebut juga "sel CD-4".

Dengan melihat tempat hidup HIV, tentunya bisa diketahui, penularan HIV terjadi kalau ada pencampuran cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti hubungan seks dengan pasangan yang mengidap HIV, jarum suntik dan alat-alat penusuk (tato, tindik dan cukur) yang tercemar HIV, transfusi darah atau produk darah yang mengandung HIV dan ibu hamil yang mengidap HIV kepada janin atau bayinya.

Hal-hal yang tidak berpotensi menularkannya adalah bersalaman, cium pipi, batuk/bersin, menggunakan telepon umum/kloset umum, tempat duduk, berenang, alat makan/minum, tinggal serumah dengan penderita HIV, dan gigitan nyamuk. Tapi lantaran masih terbatasnya informasi yang didapat masyarakat Indonesia tentang penyakit ini, banyak banyak penderita HIV/AIDS yang dikucilkan dari lingkungannya.

Kerusakan progresif pada sistem kekebalan tubuh menyebabkan orang dengan HIV/AIDS (Odha) amat rentan dan mudah terjangkit bermacam-macam penyakit. Serangan penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun lama-kelamaan akan menyebabkan pasien sakit parah, bahkan meninggal. Oleh karena penyakit yang menyerang bervariasi, AIDS kurang tepat jika disebut penyakit. Definisi yang benar adalah sindrom atau kumpulan gejala penyakit.

Gejala infeksi HIV pada awalnya sulit dikenali, karena seringkali mirip penyakit ringan sehari-hari seperti flu dan diare sehingga penderita tampak sehat. Kadang-kadang dalam enam minggu pertama setelah kontak penularan timbul gejala tidak khas berupa demam, rasa letih, sakit sendi, skait menelan dan pembengkakan kelenjar getah bening di bawah telinga, ketiak dan selangkangan. Gejala ini biasanya sembuh sendiri dan sampai 4-5 tahun mungkin tidak muncul gejala. Pada tahun ke-5 atau ke-6, tergantung masing-masing penderita, mulai timbul diare berulang, penurunan berat badan secara mendadak, sering sariawan di mulut dan pembengkakan di daerah kelenjar getah bening. Kemudian tahap lebih lanjut akan terjadi penurunan berat badan secara cepat (> 10 persen), diare terus-menerus lebih dari satu bulan disertai panas badan yang hilang timbul atau terus menerus.

Dalam masa sekitar tiga bulan setelah tertular, tubuh penderita belum membentuk antibodi secara sempurna, sehingga tes darah tidak memperlihatkan orang itu telah tertular HIV. Masa tiga bulan itu sering disebut dengan masa jendela. Jika tes darah sudah menunjukkan adanya anti bodi HIV dalam darah, artinya positif HIV, penderita memasuki masa tanpa gejala (5-7 tahun). Tapi, pada masa ini tidak timbul gejala yang menunjukkan orang itu menderita AIDS, atau dia tetap tampak sehat. Hingga kemudian, penderita memasuki masa dengan gejala yang sering disebut masa sebagai penderita AIDS. Gejala AIDS sudah timbul dan biasanya penderita dapat bertahan enam bulan sampai dua tahun dan kemudian meninggal.

HIV/AIDS jelas berbahaya untuk melakukan infeksi terhadap orang, karena gejala yang muncul baru diketahui penderita setelah 2-10 tahun terinfeksi HIV. Disaat itulah sangat dimungkinkan, penularan terhadap orang lain -setiap orang dapat tertular HIV/AIDS. Padahal, belum ada vaksin dan obat penyembuhnya.

Sangat disarankan memeriksa darah untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap HIV yang berarti ada HIV di dalam tubuh -biasanya dilakukan dengan cara Elisa Reaktif sebanyak dua kali. Bila hasilnya positif, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut dengan Western Blot atau Immunofluorensensi untuk memastikan adanya HIV di dalam tubuh. Tentu saja saran ini sangat berlaku bagi seseorang yang mempunyai perilaku berisiko tinggi, seperti sering berganti-ganti pasangan seks dan pecandu narkotika suntikan, mendapati gejala penyakit yang khas karena infeksi HIV, menderita penyakit yang memerlukan transfusi darah terus-menerus seperti hemophili dan sering berhubungan dengan cairan tubuh manusia.

Jika ternyata positif terkena HIV, ingatlah selalu untuk jangan pernah menyerah menjaga semangat untuk hidup, menerima kenyataan dengan sabar sehingga dapat menikmati hidup dengan positif, menjaga kondisi tubuh dengan makanan bergizi, olah raga, istirahat dan rekreasi cukup, rajin berkonsultasi dengan dokter dan sahabat yang ahli atau berpengalaman serta senantiasa berdoa.
Sekilas HIV/AIDS

A.Pengertian HIV/AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah mikro organisme yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.
AIDS (Acquired Immune Defficiency Syndroms) kumpulan gejala penyakit karena menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia yang diakibatkan oleh virus yang disebut HIV

B.Asal dan Penemu HIV/AIDS
Belum diketahui kapan dan darimana HIV/AIDS muncul, penemunya adalah :
1.Dr. Luc Montaigner,dkk
2.Dr. Robert Gallo
3.J. Levy
4.Komisi Taksonomi International.

C.Media Penularan
1.Cairan Darah dan produk darah
2.Cairan Sperma
3.Cairan Vagina

D.Cara Penularan
1.Lewat Transfusi Darah yang telah tercemar HIV.
2.Lewat jarum suntik yang telah tercemar HIV termasuk Akupunctur, Tindik, Tato, dan Pisau Cukur yang berganti-ganti, Alat Facial.
3.Cairan Sperma dan Cairan Vagina.
4.Lewat Air Susu Ibu.
5.Dari Ibu Kepada Anak Yang dikandungnya (25%)

HIV/AIDS Tidak Menular Melalui
1. Makan Minum bersama
2 . Fasilitas Umum seperti WC Umum, Telepon Umum.
3. Gigitan nyamuk.
4. Lewat Keringat, air mata
5. Bersenggolan, Berjabat tangan, Cium pipi, Rangkulan, Berenang bersama

Cara Pencegahan
1.Umum.

A. = Abstinancetidak mengadakan hubungan seksual dengan orang lain kecuali dengan pasangan sendiri)
B. = Be Faithful (Setia Kepada Pasangan)
C. = Condom (Gunakan Kondom agar tidak tertular)
D. = Drug (jangan menggunakan obat terlarang terutama dengan suntikan)
E. = Equipment (gunakan alat steril untuk kepentingan apa saja)
2.Pengguna Napza
Berhenti menggunakan sebelum tertular
Atau paling tidak,
Mendiskusikan HIV/AIDS
Tidak menggunakan Napza (khususnya metode suntik)Dll.

Gejala - Gejala HIV /AIDS
Gejala yang sering ditemukan namun bukan pasti menderita HIV/AIDS hanya perkiraan :
Demam dalam waktu lama.
Diare berkepanjangan.
Berat badan turun dengan cepat.
Gatal dan Infeksi kulit yang sulit sembuh
Infeksi Jamur Pada Mulut
Pembengkakan kelenjar getah bening.
Secara pasti hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan darah.

Infeksi HIV/AIDS berbahaya, karena telah banyak pengidap HIV/AIDS yang meninggal

  1. Gejala muncul setelah 2 - 10 tahun terinfeksi HIV.
  2. Pada masa tanpa gejala sangat mungkin menularkan kepada orang lain.
  3. Setiap orang dapat tertular HIV/AIDS.
  4. Belum ada vaksin dan obat penyembuhnya.

Perjalanan Penyakit dan Gejala yang Timbul

    1. Dalam masa sekitar 3 bulan setelah tertular, tubuh belum membentuk antibodi secara sempurna, sehingga tes darah tidak memperlihatkan bahwa orang tersebut telah tertular HIV. Masa 3 bulan ini sering disebut dengan masa jendela
    2. masa tanpa gejala, yaitu waktu (5 - 7 tahun) dimana tes darah sudah menunjukkan adanya anti bodi HIV dalam darah, artinya positif HIV, namun pada masa ini tidak timbul gejala yang menunjukkan orang tersebut menderita AIDS, atau dia tampak sehat.
    3. Masa dengan gejala, ini sering disebut masa sebagai penderita AIDS. Gejala AIDS sudah timbul dan biasanya penderita dapat bertahan 6 bulan sampai 2 tahun dan kemudian meninggal

    Gejala infeksi HIV
    Pada awalnya sulit dikenali karena seringkali mirip penyakit ringan sehari-hari seperti flu dan diare sehingga penderita tampak sehat.
    Kadang-kadang dalam 6 minggu pertama setelah kontak penularan timbul gejala tidak khas berupa demam, rasa letih, sakit sendi, sakit menelan dan pembengkakan kelenjar getah bening di bawah telinga, ketiak dan selangkangan. Gejala ini biasanya sembuh sendiri dan sampai 4-5 tahun mungkin tidak muncul gejala.
    Pada tahun ke 5 atau 6 tergantung masing-masing penderita, mulai timbul diare berulang, penurunan berat badan secara mendadak, sering sariawan di mulut dan pembengkakan di daerah kelenjar getah bening. Kemudian tahap lebih lanjut akan terjadi penurunan berat badan secara cepat (10%), diare terus-menerus lebih dari 1 bulan disertai panas badan yang hilang timbul atau terus menerus.

    Bagaimana Agar Anda Terhindar dari HIV dan IMS ?

    Gunakan KONDOM

    Kondom merupakan penghambat atau dinding pencegah terjadinya
    pertukaran cairan yang berasal dari dalam tubuh.

    1. Jika Anda suka berganti-ganti pasangan atau terlibat hubungan seks dengan lebih dari satu pasangan, kondom adalah alat perlindungan yang baik
    2. Menggunakan kondom berarti 10.000 kali lebih terlindung daripada tidak menggunakannya
    3. Sewaktu hendak menggunakan kondom, pastikan bahwa kondom tersebut berkualiatas baik, berstandar mutu internasional dan perhatikan pula tanggal kadaluarsa kondom.
    Apa yang Perlu Anda Perhatikan tentang Kondom ?
    1. Jangan gunakan kondom bila kemasannya rusak, warnanya tidak seragam, kering atau lengket dan bila Anda meragukan kualitasnya.
    2. Jangan menyimpan kondom di dalam dompet atau saku belakang celana anda, karena kondom Anda bisa rusak.
    3. Jaga kondom agar tidak terkena sinar matahari langsung. Simpanlah kondom Anda di tempat yang sejuk dan kering.
    4. Jangan menggunakan pelumas berbahan dasar minyak seperti Body lotion, Vaseline atau Baby oil, karena dapat menyebabkan kondom rusak atau robek. Pakailah pelumas yang berbahan dasar air.
    PENCEGAHAN AIDS MEMANG HARUS DIMULAI DARI DIRI SENDIRI . NAMUN ALANGKAH BAIKNYA JIKA ANDA MAU SEDIKIT PEDULI DENGAN MEMBAGI INFORMASI TENTANG AIDS PADA SAHABAT DAN ORANG – ORANG YANG ANDA CINTAI . SIAPA TAHU INFORMASI INI DAPAT MENYELAMATKAN JIWANYA…