Pattaya, Ikon Gay Underground Surabaya

Sekilas melihat tempat ini tak ada yang berbeda dengan tempat lain. Ia tak lebih dari sekedar jalan berukuran satu mobil. Terletak di sebelah timur kayoon yang saat ini juga terdapat Gedung Indosat. Saat siang hari tak ada yang menarik, bahkan yang tampak hanya beberapa Gubuk kumuh dan beberapa orang memancing di Sungai Kayoon. Akan tetapi jangan bayangkan tempat ini seperti siangnya saat malam tiba. Tempat tidak berpenerang ini mulai didatangi oleh para lelaki muda dan setengah baya, kebanyakan mereka memakai kendaraan roda dua atau memarkir mobilnya di jalan Raya.

Tak tampak hal yang aneh diantara mereka, paling-paling yang tampak ke setiap orang yang lewat adalah percakapan diantara pria-pria tersebut. Tapi kita akan mulai terkejut saat beberapa diantaranya berbicara dengan mesra dan berpelukan erat seperti seorang kekasih. Ya mereka lah para gay yang ada di Surabaya, wajah mereka bersih, tidak tampak ada kelainan dari pria biasanya. Gaya mereka bicara pun juga biasa-biasa saja, datar. Walapun ada beberapa diantaranya yang sedikit mendayu-dayu.

Belasan pria dimaksud terdapat di Jl. Sulawesi Surabaya. Pria-pria gay itu berasal dari berbagai daerah di Surabaya, bahkan di saat akhir pekan, beberapa diantaranya datang dari sekitar Surabaya seperti Gresik dan Sidoarjo. Jika Anda datang ke tempat ini seorang diri dan Anda seorang pria, mungkin sekali Anda akan mendapatkan tawaran kencan dari beberapa diantara mereka. Jika tidak ingin, maka bawalah teman atau pasangan pria Anda.

Roy (nama samaran), salah seorang yang ditemui Glocal menyatakan bahwa di tempat inilah ia bisa mendapatkan pengakuan.”di sini yang aneh jika kita bawa wanita.” Ujar Roy. Saat ia ditannya bagaimana jika seandainya orang tuanya mengetahui kondisi ia sebenarnya,dia menjawab tidak bisa membayangkan bagaimana sedih dan syok orang tuanya jika mengetahui bahwa anaknya adalah seorang Gay.

Kehidupan para Gay di sini memang setiap harinya menjalani kegiatan layaknya orang lain, tidak ada yang beda. Bahkan sebagian diantara mereka ada yang telah menikah dengan wanita. Agak sulit memang untuk mengorek keterangan lebih dalam tentang komunitas Gay underground Surabaya ini karena biasanya mereka mengenal para anggotanya. Jika orang baru biasanya dikenalkan oleh temannya yang sudah terlebih dahulu mencari teman kencan pria dari tempat ini. Atau jika tidak demikian maka Anda harus terlihat seperti seorang gay saat Anda berada di tengah mereka.

Identitas Gay di negeri ini memang masih tabu untuk diakui. Ada semacam stempel abnormal dan negatif dari masyarakat kebanyakan akan eksistensi mereka. Tak jarang, beberapa diantaranya yang ketahuan sebagai seorang Gay akan dimarjinalkan oleh masyarakatnya sendiri. Sehingga terpaksa mereka menutup erat identitas Gay mereka dan hanya membuka identitas itu jika merasa aman untuk berbagi.

Hal tersebut tentu berbeda dengan status Gay di Amerika Serikat yang diakui di mata hukum dan telah memperoleh ijin untuk menikah dan hidup bersama, walau pihak gereja sendiri masih menentang terhadap pernikahan antar Gay.

Pattaya hanya teman bertemu dan berkencan ringan saja. Jika ingin lanjut biasanya mereka akan pergi ke tempat-tempat penginapan yang ada di wilayah Surabaya atau ke tempat kos bagi mereka yang kos.

Mereka baru pulang dari Pattaya jika malam mulai larut atau sekitar jam 11 malam. Dan Jl. Sulawesi pun kembali seperti semula. Sepi

Sumber : Wordpress