BANDUNG -– Kota Bandung bermimpi menjadi kota pertama di Indonesia yang memiliki jenis transportasi kereta api (KA) bawah tanah atau subway. Proyek pembangunan ini menambah panjang deretan daftar megaproyek yang akan dijalankan Pemkot Bandung dalam kerangka pembangunan daerah. Jalur transportasi bawah tanah ini dimaksudkan untuk mengurangi masalah transportasi di Kota Bandung.
Proyek pembangunan subway ini rencananya akan menghubungkan kawasan Cicaheum dengan Cibeuruem sepanjang 7 km dengan dilengkapi empat shelter. Wacana pembangunan subway ini diprakarsai Masyarakat Persatuan Indonesia Tionghoa.
Sesepuh Masyarakat Persatuan Tionghoa Ny Popong Otje Djundjunan mengungkapkan, pembangunan subway ini rencananya akan disponsori juga oleh Pemerintah China melalui bantuan lunak.
“Hubungan Indonesia dan RRC sangat dekat dengan adanya hubungan sejarah Konferensi Asia Afrika di Bandung. Jadi, kemungkinan besar pinjaman lunak tersebut bisa berubah menjadi dana hibah,” ungkap Popong dalam rapat koordinasi pembahasan pembangunan subway di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, kemarin.
Popong menjelaskan, saat ini RRC sudah selesai membangun jalur subway sepanjang 140 km dan alat-alat beratnya sudah tidak terpakai sehingga bisa dipinjam Pemkot Bandung. Dia memaparkan, RRC akan memberi bantuan dana sekitar USD800 juta bagi Indonesia. Adapun Jawa Barat memperoleh jatah USD120 juta.
Sementara, nilai investasi proyek ini diperkirakan mencapai Rp700 miliar. Wali Kota Bandung Dada Rosada menyambut baik rencana jalur transportasi bawah tanah tersebut. Menurut dia, subway bisa mengurangi kemacetan dan mengoptimalkan sistem transportasi massal di Kota Bandung. Namun, Dada tidak bisa menjanjikan proyek ini bisa terlaksana.
“Kami kan harus lihat lagi tiga aspek yang diminta Bappenas, yakni segi politis, teknis, dan sosial. Jangan sampai timbul gejolak lagi. Ini kan baru wacana, belum sampai pada tahap kebijakan,” kata Dada. Dia menilai proyek tersebut sebenarnya bisa direalisasikan di Kota Bandung. Sebab, hampir di setiap kota metropolitan di luar negeri telah menggunakan sarana transportasi itu.
Dada pun siap memfasilitasi pinjaman lunak dari RRC tersebut jika proyek ini benar-benar disetujui. “Mudah-mudahan pinjaman itu jadi dana hibah, seperti yang terjadi di Kenya,” ujarnya. Untuk merealisasikan proyek subway ini, Pemkot Bandung berencana melakukan studi banding ke RRC serta mendatangkan konsultan teknis dari Jepang untuk meneliti kondisi geografis tanah di Kota Bandung. (Sumber : Sindo, tanggal 260209)
0 komentar:
Post a Comment