Join us on Dalnet #GAJEBO At 28-Nov-2009.
Because that day is our first Anniversary. "REVOLUTION BEGINS"
Katy Perry - One Of The Boys (2008)
Track Listing:
01. One Of The Boys
02. I Kissed A Girl
03. Waking Up In Vegas
04. Thinking Of You
05. Mannequin
06. Ur So Gay [Uncensored]
07. Hot N Cold
08. If You Can Afford Me
09. Lost
10. Self Inflicted
11. I'm Still Breathing
12. Fingerprints
(Extra Bonus) Music Videos
Katy Perry - I Kissed A Girl [2008]
Katy Perry - Ur So Gay [2008] [Uncensored Version]
Bonus Tracks (128Kbps)
01. Cup Of Coffee
02. I Think I'm Ready
03. Damn
04. Diamonds
05. Hook Up
06. Takes One To Know One
07. The Box
09. Wish You The Worst
10. Long Shot
http://w18.easy-share.com/1702391292.html
http://w18.easy-share.com/1702391282.html
RapidShare Part 1
RapidShare Part 2
PASSWORD: sharedmusic.net
Disc 1: I Am…
1. “If I Were a Boy” (BC Jean, Toby Gad)
2. “Halo” (Knowles, Tedder, Evan “Kidd” Bogart)
3. “Disappear” (Knowles, Ghost, Dave McCracken, Dench)
4. “Broken-Hearted Girl” (Knowles, Eriksen, Hermansen, Babyface)
5. “Ave Maria” (Knowles, Eriksen, Hermansen)
6. “Satellites” (Knowles, Ghost, McCracken, Dench)
Disc 2: Sasha Fierce
1. “Single Ladies (Put a Ring on It)” (Knowles, Stewart, Nash, Harrell)
2. “Radio” (Knowles, Jonsin, Love, D-Town)
3. “Diva” (Knowles, Crawford, Garrett)
4. “Sweet Dreams” (Knowles, Jonsin, Love, Wilkins)
5. “Video Phone” (Knowles, Crawford, Garrett & Kanye West)
http://rapidshare.com/files/164581546/mbak_isep_shisha_spesial-IndoMp3Z-Visxo507.part1.rar
http://rapidshare.com/files/164541051/mbak_isep_shisha_spesial-IndoMp3Z-Visxo507.part2.rar
http://rapidshare.com/files/164563266/mbak_isep_shisha_spesial-IndoMp3Z-Visxo507.part3.rar
Artist : Britney Spears
Album : Circus
Source : CD
Label : Jive
Genre : Pop
Codec : Fraunhofer
Bitrate : 320K/s 44100Hz Joint Stereo
Tracklist :
1. Womanizer
2. Circus
3. Out From Under
4. Kill The Lights
5. Shattered Glass
6. If U Seek Amy
7. Unusual You
8. Blur
9. Mmm Papi
10. Mannequin
11. Lace and Leather
12. My Baby>
13. Radar
14. Rock> Me In
15. Phonography
16. Amnesia (Bonus Hidden Track)
17. Rock Boy (Bonus Track)
18. Quicksand (iTunes Bonus Track)
19. Trouble (iTunes Bonus Track)
http://rapidshare.com/files/165162571/BrrrrrrrDelux.rar.001
http://rapidshare.com/files/165162512/BrrrrrrrDelux.rar.002
http://w18.easy-share.com/1702477559.html
http://w18.easy-share.com/1702477560.html
http://rapidshare.com/files/164628088/HJS7Z.rar
http://w17.easy-share.com/1702458320.html
http://w14.easy-share.com/1701736312.html
video : http://rapidshare.com/files/163549731/Christina_Aguilera_-_Keeps_Getting_Better__Target_Commercial_2008__HD-1080i.rar
Christina Aguilera - Keeps Gettin Better
01. Genie in a Bottle 03:38
02. What a Girl Wants 03:35
03. I Turn to You 04:36
04. Come On Over (All I Want Is You) 03:25
05. Nobody Wants to Be Lonely (feat. Ricky Martin) 04:12
06. Lady Marmelade 04:26
07. Dirrty 04:46
08. Fighter 04:09
09. Beautiful 04:01
10. Ain’t No Other Man 03:49
11. Candyman 03:15
12. Hurt 04:04
13. Genie 2.0 04:15
14. Keeps Gettin’ Better 03:03
15. Dynamite 03:09
16. You Are What You Are (Beautiful) 04:44
Artist: Christina Aguilera
Album: Keeps Gettin Better (a decade of hits)
Label: Breakbeat Kaos
Release: 2008
Genre: Pop
Tracks: 16
Playtime: 63:07 min
Size: 90,1 MB
Quality: VBR kbps / 44.1kHz / Joint-Stereo
http://kewlshare.com/dl/056ed4427234/cardigan.rar.html
Pranata hukum, ajaran agama, dan norma sosial emoh menerima kehadirannya. Namun, mereka terus "berjuang" untuk mendapat pengakuan, termasuk lewat lembaga perkawinan. Puncak ekspresi kebebasan kaum homo, yang jumlahnya mencapai puluhan ribu. | |
ADA dua cinta yang tumbuh dan bersemi di sebuah pondok nan asri di Desa Jadigan, Kecamatan Sewon, Bantul, Yogyakarta. Cinta pertama tertambat kepada seekor anjing, yang oleh si empunya dinamakan "Cinta". Cinta kedua berlabuh di relung hati pasangan "suami-istri" William Johanes dan Philip Iswardono. Layaknya sejoli yang dimabuk cinta, bila senja tiba, keduanya kerap bercengkerama di gazebo yang terletak di pekarangan belakang rumah. Tentunya dengan ditemani "Cinta". "Kami hidup bahagia," kata Philip, yang ditimpali anggukan kepala oleh William. Laksana sebuah keluarga harmonis, kemesraan itu sebetulnya wajar adanya. Namun, kesan ini jadi nyeleneh dan aneh karena Wim dan Philip — demikian sapaan akrab keduanya — tak lain adalah pasangan sejenis atawa homoseksual. Wim, 59 tahun, pria tulen asal Belanda. Sedangkan Philip, 37 tahun, laki-laki kemayu asli Yogyakarta. Mereka agaknya menjadi pasangan hombreng pertama di Tanah Air yang melegalkan hubungannya lewat tali perkawinan. Walau pesta perkawinan sejenis telah digelar di Planet Pyramid, restoran ternama di Jalan Parangtritis, Yogyakarta, 6 September lalu, hingga pekan ini ceritanya masih jadi buah bibir di "kota gudeg" itu. Dalam resepsi yang cukup meriah itu, hadir sekitar 400 tamu undangan. Mereka kebanyakan rekan bisnis dan kenalan dekat kedua mempelai, serta teman sesama gay. Sedangkan dari sanak keluarga tak terlalu banyak yang hadir. Dari tujuh kakaknya, hanya lima orang yang sudi datang ke pesta perkawinan. Sisanya absen karena tak bisa menerima langkah si bungsu yang dianggapnya telah menyimpang dari ajaran Katolik, agama yang dianut keluarga sederhana ini. Bahkan Jasmani, kakak iparnya, yang diminta memberi sambutan mewakili keluarga, urung datang. Ia merasa tak punya rangkaian kata yang pas untuk disampaikan. "Aku suruh ngomong apa?" katanya. Adapun orangtua Philip, Tugiman Sastro dan Waringah, keduanya sudah meninggal. | |
Kisah kasih pasangan gay ini cukup panjang dan berliku. Awal cerita bertepatan dengan keruntuhan rezim Soeharto. Kala itu, Mei 1998, Wim yang bekerja sebagai wartawan di NOS News Television, sebuah stasiun televisi swasta di Negeri Belanda, bertugas meliput aksi demo di Jakarta. Usai menunaikan tugasnya, Wim diajak koleganya,Vincent yang juga jurnalis, berkunjung ke Yogyakarta. Kebetulan, ketika itu ada Sekatenan di alun-alun Yogyakarta. Di tengah hiruk-pikuk pesta rakyat tahunan inilah kedua pasangan itu berkenalan. | |
Philip, yang mengaku mulai "meletek" — istilah bagi gay yang mulai terjun ke dunianya — sejak duduk di bangku sekolah menengah umum, langsung mengangguk ketika Wim mengajak kencan. Selama dua hari pasangan anyar ini pelesiran ke berbagai tempat wisata di kota gudeg. Namun, pertemuan itu belum mengarah serius. Hubungan di antara keduanya putus begitu saja kala Wim harus kembali ke tanah airnya. "Dunia gay itu dunia yang gonta-ganti pasangan. Jadi, ketika itu tidak saya follow up-i," kata lelaki yang sempat tiga tahun bekerja pada sebuah salon kecantikan di kawasan Cemorojajar, Yogya, ini. Pertautan keduanya kembali nyambung kala Wim datang lagi ke Indonesia untuk berlibur, pada tahun 2000. Itu pun lewat upaya pencarian cukup alot. Untuk bisa kembali menemukan Philip, Londo berkepala botak ini sempat menelusuri beberapa tempat mangkal gay di Yogya. Toh, semua gay yang ditemuinya dan ditanya tak satu pun yang kenal Philip. Rupanya naluri jurnalis Wim muncul. Lewat sohib Philip di Solo, Wim berhasil melacak keberadaan Philip. Dari sang sobat, Wim mendapatkan nomor ponsel Philip. Ketika itu, yang diuber sedang di Bali. Wim, yang sudah ngebet ingin melepas kangen, langsung menyusul. Kencan babak kedua pun berlangsung di Pulau Dewata selama sebulan. "Kami bisa menemukan kebahagiaan kembali," kata Wim. Sejak itulah hubungan mereka makin serius. Philip sempat melakukan kunjungan balasan ke Belanda, Februari 2001. Tiga bulan kemudian, Wim mulai berani menyambangi rumah Philip di Jedigan, sekaligus menyatakan akan menikahi Philip. Di sinilah, sebelum hasrat ini terwujud, jalan berliku harus dilewati keduanya. Selama penjajakan, Wim harus enam kali bolak balik Yogya-Belanda untuk mendapat restu dari keluarga. Terutama lampu hijau dari keluarga Philip yang kala itu menganggap perkawinan ini sebagai rencana tak waras. "Rapat pleno" keluarga digelar untuk menanggapi rencana si bungsu. Ternyata, walau Philip sudah melancarkan berbagai lobi, rapat memutuskan: menolak. "Bagaimanapun, saya menghendaki kamu kawin secara normal, dan punya keturunan lazimnya banyak orang," kata Suwarti, 47 tahun, menasihati adiknya, Philip, kala itu. Bahkan ancaman pun meluncur. Jika Philip tetap nekat, tak satu keluarga pun akan datang, baik ketika misa pemberkatan maupun syukuran. Maklum saja, hampir semua keluarga Philip adalah penggiat gereja yang tahu bahwa perkawinan sejenis ditentang ajaran agama mereka. Toh, ancaman itu tak membuat niat Philip jadi surut. "Kalau saya menuruti semua sedulur (saudara), keluarga besar akan bahagia. Namun, batin saya akan menderita karena tak sesuai dengan jiwa dan hati saya," kata "buceri" alias bule mencat sendiri, julukan untuk Philip karena mengecat rambutnya dengan warna merah, menimpali. Ia pun meneruskan langkahnya. Laksana calon manten pada umumnya, laki-laki beranting di kuping kanannya ini mengurus segala persyaratan administrasi perkawinan. Termasuk minta surat keterangan dari Kasihono, Kepala Dusun Karangjati. Lain Philip, lain pula Wim. Penulis cerita anak-anak ini lancar-lancar saja mendapat restu keluarga. Termasuk dari bekas istrinya. Alur cerita gay yang satu ini memang unik. Semula ia menjalani kehidupan sebagai lelaki biasa dengan orientasi seks hetero. Namun, setelah menikah, naluri gay-nya muncul. "Setelah punya anak pertama disusul dengan anak kedua, hasrat seks dengan laki-laki lebih tinggi ketimbang dengan perempuan," kata Wim. Tak lama kemudian, ia pun mengakhiri perkawinan pertamanya. Kalaupun ada ganjalan, itu terjadi ketika Wim dan Philip berbeda pendapat dalam memilih tempat bermukim selepas perkawinan. Masing-masing bersikukuh ingin tetap tinggal di negara asalnya. Akhirnya Wim mengalah. "Saya senang Belanda hanya untuk rekreasi," katanya. Kebetulan, masa kerjanya pun menjelang akhir. Wim pensiun per 1 September lalu. Setelah segala halangan teratasi, akhirnya Philip resmi dipersunting Wim pada 23 Juli lalu. Rangkaian acara pernikahan berlangsung khidmat sekitar satu setengah jam. Acara dimulai dengan kumpul bareng di rumah Wim di kota Leusden, Belanda, sebagai persiapan. Sekitar 30 orang hadir, termasuk dua anak Wim yang datang sambil menenteng kado berupa foto keluarga. Sedangkan Philip hanya ditemani sohibnya sesama gay, Tommy dan Deddy, yang juga bertindak sebagai saksi. Dari rumah Wim, selanjutnya rombongan berjalan kaki ke balai kota yang jaraknya hanya 400 meter. Di balai kota, mereka dinikahkan secara sipil oleh pejabat setempat, setelah sebelumnya saling memasukkan cincin sebagai bukti ikatan mereka. . | |
Usai acara di balai kota, rombongan kembali berjalan sejauh 500 meter menuju Gereja Katolik Roma Santo Yosep. Di altar utama gereja tersebut, kedua mempelai mengucapkan janji setia yang disaksikan Pastor O. Swijnenberg. Prosesi yang berbeda dengan perkawinan umumnya, di mana janji setia diucapkan pastor dan ditirukan mempelai. Dalam sambutannya, pastor mengatakan bahwa ia tak akan melakukan apa yang dilarang Gereja Katolik. Tapi, katanya, ia akan melakukan sesuatu yang bisa dilakukannya. | |
Pakaian yang dikenakan kedua mempelai tak seperti pengantin umumnya. Keduanya rnenggunakan setelan jas. Philip menggunakan jas warna putih dan rompi dalam warna cokelat dengan dasi putih kotak-kotak. Sedangkan Wim mengenakan setelan jas warna hitam dengan rompi dalam warna merah emas serta dasi warna cokelat. "Ini gaun pilihan kami berdua," tutur Wim. Untuk cincin kawinnya, yang memesan adalah Philip di Yogyakarta. Beratnya Philip lupa. Hanya bentuk keduanya sama, yakni seperti dua cincin yang digandeng. Kata Phillip, bentuk itu sebagai simbol bahwa mereka yang berbeda telah dipersatukan dengan cinta. Sehari setelah perkawinan, para tamu undangan dijamu makan malam di Le Rendezvous Cafe di kota itu. Philip — bersama "suaminya", Wim — boleh jadi adalah pionir kaum homo di Indonesia yang melenggang ke perkawinan. Dan tak menutup kemungkinan bakal diikuti pasangan sejenis lainnya. Paling tidak, hasrat ini tersirat pada pasangan homo dr. Mamoto Gultom, 41 tahun, dan Hendy M. Sahertian, 30 tahun. Keduanya telah bertunangan pada 7 November 1999, bertepatan dengan berdirinya Yayasan Pelangi Kasih Nusantara (YPKN), lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalam pencegahan penyakit HIV/AIDS di kalangan homoseksual. Hanya saja, pasangan pendiri sekaligus penggiat YPKN ini berharap, perkawinan yang diidamkan itu berlangsung di Tanah Air. Tak perlu susah payah terbang ke Belanda. "Saya berharap, pemerintah mau menerima pasangan seperti kami," kata Hendy. Suatu harapan yang tak mudah terwujud, mengingat hukum perkawinan Indonesia tak mengakui pernikahan sejenis. Kalaupun Mamoto dan Hendy berencana nikah di Belanda, berdasarkan informasi yang masuk ke telinga Hendy, jalannya bakal tak semulus jejak Wim dan Philip. Soalnya, satu di antara seabrek persyaratannya adalah perkawinan bisa berlangsung asalkan salah seorang calon mempelai telah bermukim di Belanda sekurang-kurangnya satu tahun. "Kami masih pikir-pikir untuk sampai ke arah sana," kata Hendy. | |
Saat ini, pasangan yang pertama kali bertemu di sebuah diskotek di kawasan Jakarta Pusat ini cukup enjoy hidup bersama di sebuah rumah di Jatibening Estate, Pondok Gede, Bekasi. Di rumah sekaligus markas YPKN inilah kehidupan Mamoto dan Hendy berlangsung bak pasangan suami-istri. Gelak tawa dan keceriaan sesekali dibumbui pertengkaran. Bahkan pernah percekcokan ini berujung "perpisahan". Penyebabnya, ada orang ketiga di antara mereka. Kala itu, masing-masing kembali ke rumah keluarganya. Namun, kejadian itu tak berlangsung lama. "Saat bepisah, kami tersiksa," kata Hendy, yang sejak usia tiga bulan hidup terpisah dari orangtuanya, Maxie Sahertian dan Juliatje Corrie Anneke, yang bercerai. Mereka kembali hidup bersama setelah mendengar petuah Dr. Dede Oetomo, "presiden" Gaya Indonesia, yang telah 18 tahun mengarungi hidup bersama dengan pasangan homonya. "Tahun kedua sampai ketiga itu masa penyesuaianlah. Kalau bisa melewatinya, maka bisa selamat," bungsu dari tiga bersaudara itu menirukan ucapan Dede, kepada Hatim Ilwan dari GATRA. | |
Sebetulnya, ujian terberat pasangan ini terjadi kala Mamoto memperkenalkan Hendy sebagai tunangan kepada keluarganya di kawasan Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Acara perkenalan itu memang direncanakan. Ini terlihat dengan hadirnya harnpir semua sanak keluarga Mamoto. Kala itu, tak lama setelah mereka bertunangan, "bujang lapuk" ini memaparkan pilihan pasangan hidupnya. Di akhir pembicaraan, ia langsung menunjuk Hendy sebagai dambaan hati yang dimaksud. Kontan saja seisi rumah jadi heboh. Mereka terlibat percekcokan dalam bahasa Batak. Kericuhan itu memancing emosi Mamoto hingga mengamuk dan pingsan. Setelah siuman, ia langsung mengepaki pakaiannya ke dalam koper. Seperti orang linglung, ia meninggalkan pertemuan, terus berjalan kaki sambil menyeret kopernya yang besar. Sementara Hendy dengan setia terus mengikutinya. Langkah Mamoto baru berakhir di bundaran Hotel Indonesia. Tak sepatah kata pun meluncur dari keduanya. Mamoto hanya bisa tertunduk, sejurus kemudian menangis sejadi-jadinya. Kejadian serupa terulang dua hari berselang, bahkan lebih seru. Kali ini sanak saudara Mamoto dari Tarutung, Sumatera Utara, pada berdatangan. Setelah pingsan dan kembali berjalan tak keruan, Mamoto akhirnya memilih ngumpet di rumah seorang temannya. Selama dalam pelarian, kegiatan sehari-hari mereka tak terganggu. Mamoto tetap berangkat ke kantornya untuk jadi dokter pada sebuah program yang berlabel Aksi Stop AIDS, di Jalan Percetakan Negara, Jakarta Timur. Sedangkan Hendy terus giat mengomandani YPKN yang memiliki 13 staf. Permasalahan keluarga itu ternyata tak berlangsung lama. Entah bagaimana cara Mamoto mencairkan sikap sanak saudaranya. Kini, mereka hidup tenteram bersama, tanpa ada gugatan lagi dari keluarga. Sebagai orang yang lebih tua, Mamoto disepakati sebagai kepala rumah tangga, mendampingi Hendy yang sejak duduk di bangku sekolah dasar kerap diolok-oloki bencong itu. Keduanya tetap memburu angan, yakni melegalkan hubungannya lewat perkawinan. Seperti telah direngkuh pasangan Wim dan Philip. Perkawinan Wim dan Philip bisa saja jadi bentuk keberanian kaum homo dalam mengekspresikan diri. Namun, Dede Oetomo, pentolan Yayasan Gaya Nusantara, tak setuju kalau langkah itu dianggap sebagai babak baru perjuangan gay di Indonesia secara keseluruhan. "Itu belum merupakan gerakan terstruktur," kata sosiolog dari Universitas Airlangga, Surabaya, ini. Di mata Dede, "perjuangan" gay mengenal beberapa tahapan. Fase pertama awal 1980-an, ketika kaum homo berani menggulirkan wacana keberadaannya, walau secara fisik mereka masih ngumpet. Kemudian fase akhir 1980-an, unjuk diri mereka makin kentara seiring dengan kampanye bahaya penyakit AIDS. Lantas tahap setelah reformasi, kaum penyuka sejenis ini mulai memasuki wilayah politik. Fase ini ditandai dengan isu yang digelindingkan Partai Rakyat Demokratik bahwa kepentingan kaum gay perlu terwadahi di legislatif. Kini, sebuah gerakan bisa dikatakan baru, kata Dede, "Kalau sifatnya mendobrak regulasi." Tentunya, gerakan ini tak gampang bergulir. Mengingat betapa tebalnya tembok yang melindungi hukum perkawinan di Indonesia. Menurut Sri Nyantosani, SH, SU, pakar hukum perkawinan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, perkawinan sejenis di Indonesia jelas tak dierbolehkan dan tidak sah. Sebab, syarat materiil perkawinan harus beda jenis kelaminnya, yakni laki-laki dan perempuan. Walau begitu, menurut pengajar di Pascasarjana Notarial UGM itu, bagi pasangan homo yang menikah di luar negeri, seperti pasangan Wim-Philip, secara hukum perkawinan mereka jadi sah. Dasar hukumnya, kata Sri, karena setiap negara — termasuk Indonesia — mengakui hukum yang berlaku di negara lain. Termasuk mengakui legalitas perkawinan seperti yang diatur dalam hukum Belanda. Dr. Ismet Yusuf, psikiater lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, sepakat bahwa perkawinan Wim-Philip tak bakal memicu keberanian kaum homo lainnya dalam unjuk diri. Sebab, katanya, kebanyakan dari mereka malu menunjukkan ke-gay-annya di muka umum. "Ada semacam kebimbangan dalam diri mereka," kata peneliti hubungan sejenis warok-gemblak ini kepada Syamsul Hidayat dari GATRA. Atas alasan ini pula, menurut Ismet, sebetulnya jumlah kaum homo yang "menikah" diam-diam jauh lebih banyak ketimbang yang terang-terangan mendapat legalitas. Sikap pemalu ini tercermin dari belum beraninya semua gay menyatakan diri sebagai kaum gay. Memang hasil survei YPKN menunjukkan, ada 4.000 hingga 5.000 penyuka sesama jenis di Jakarta. Sedangkan Gaya Nusantara memperkirakan, 260.000 dari enam juta penduduk Jawa Timur adalah homo. Angka-angka itu belum termasuk kaum homo di kota-kota besar. Dede memperkirakan, secara nasional jumlahnya mencapai sekitar 1 % dari total penduduk Indonesia. Kalau asumsi Dede benar, tentunya itu sebuah angka yang membelalakkan mata. HIDAYAT GUNADI, |
Gay pride edisi yang ke-12 ini tergolong paling meriah dan heboh. Karena tidak hanya melibatkan kaum homo dan lesbi saja, namun juga melibatkan kaum hetero, anak cacat, remaja berumur 16 tahun dan pegawai negeri.
Sebanyak 70 buah perahu yang dihias secara ekstravagansa turut menyemarakkan parade, yang dimulai pukul 14.oo hingga pukul 17.oo. Setelah parade usai, dilanjutkan dengan berbagai orasi menentang diskriminasi dan kekerasan. Acara yang dibungkus dengan berbagai warna musik ini juga dimeriahkan dengan berbagai game, lomba, modeshow, dan penyerahan berbagai penghargaan kepada berbagai tokoh dan pihak, yang telah mendukung keberadaan kaum homo dan lesbi.
Dengan moto we are Amsterdam pride, organisasi kali ini menekankan toleransi terhadap keberadaan kaum homo dan mencegah kekerasan yang selama ini terjadi. Gay parade Amsterdam, yang sebelumnya banyak mendapat tekanan, tentang keterlibatan kaum homo dan lesbi yang masih dibawah umur, akhirnya bisa meredakan pro dan kontra. Sebanyak 40 orang peserta yang masih berumur 16 tahun, mengikuti acara ini dengan didampingi orang tuannya.
Dengan suhu udara 34 derajad selcius dan sengatan mentari yang begitu panas, tak bisa dipungkiri bahwa gay parade tahun ini mendapatkan cuaca yang luar biasa indah, dengan pengunjung yang membludak.
Acara pesta yang riuh dipenuhi minuman beralkohol ini berlangsung semarak dan seru. Menurut kepolisian Belanda, acara gay pride tahun ini berlangsung lancar. Tidak banyak ditemukan insiden. Hanya ada perkelaian disalah satu perahu peserta. Yang langsung diamankan oleh pihak kepolisian.
Hingga berita ini diturunkan, suasana kota Amsterdam masih tetap meriah. Udara nampak cerah, dan mentari menyengatkan panasnya. Hari ini merupakan penutupan acara parade kaum gay.
Salah satu veteran yang menandatangani petisi itu adalah purnawirawan Laksamana Charles Larson. Ia dua periode memimpin Akademi Angakatan Laut AS di Annapolis. Larson berharap Obama membicarakan masalah ini dengan Pentagon. Selain Larson, tokoh penting yang ikut membubuhkan tanda tangan adalah Clifford Alexander, Sekretaris Angkatan Darat di bawah mantan Presiden Jimmy Carter yang juga seorang Demokrat. Tahun lalu sebanyak 28 mantan jenderal dan laksanama juga menandatangani rekomendasi serupa.
Larson, yang memiliki seorang anak homoseksual, menegaskan, pencabutan larangan itu penting untuk menjaring semakin banyak militer berbakat. Larson dkk menyebut, kini ada sekitar 1 juta veteran gay dan lesbian di AS dan sekitar 65.000 gay dan lesbian masih aktif di militer.
Militer AS memecat sekitar 12.340 tentara antara 1994 dan 2007 karena melanggar kebijakan "jangan meminta, jangan memberitahu". Demikian data dari Jaringan Bantuan Hukum Tentara, sebuah kelompok pengawasan militer. Jumlah tentara dipecat karena mengaku gay dan lesbian mencapai puncaknya pada 2001, sebanyak 1.273 orang. Namun, jumlah itu menurun drastis setelah serangan 11 September 2001. Tahun lalu sebanyak 627 tentara dipecat karena melanggar kebijakan tersebut.
LIHAT SISI POSITIF
OK, saat ini Anda meniti karier di bidang yang tak pernah diinginkan sebelumnya. Ditambah lagi, perjalanan dari rumah ke kantor seringkali bikin mangkel karena jauhnya minta ampun.Tapi, menurut Paul Powers penulis buku Love Your Job: Loving the Job You Have... Finding a Job You Love, selalu ada sisi positif dari segala hal. Di balik berbagai hal yang membuat sebal itu, pasti ada satu hal yang Anda senangi dari profesi saat ini. Entah gajinya yang memuaskan, atau kesempatan Anda bertemu orang baru sangat besar. Pastikan Anda selalu mengingat hal yang menyenangkan itu di dalam benak.
FOKUS PADA TUGAS YANG DISUKAI
Susun daftar berisi langkah apa saja yang Anda lakukan dalam bekerja. Baris teratas adalah hal-hal yang paling Anda sukai dan yang terbawah adalah tahapan kerja yang paling Anda hindari. Diskusikan dengan atasan apakah Anda diperbolehkan untuk lebih sering melakukan hal-hal yang Anda suka. Misal, bila Anda adalah seorang staf komunikasi, tanyakan apakah Anda boleh melakukan tugas lapangan lebih sering ketimbang melakukan riset di dalam ruangan.
DELEGASIKAN TUGAS
Jika memiliki staf untuk membantu pekerjaan, Anda bisa mendelegasikan tugas-tugas yang tidak terlalu menarik kepada mereka, dan memfokuskan diri pada hal-hal yang lebih Anda sukai. Tapi, lakukan itu hanya jika memang minat Anda berlawanan dengan mereka. Terkadang ada orang yang lebih menyukai tugas bersifat administrasi ketimbang yang memerlukan interaksi dengan orang lain. Begitu pula sebaliknya. Tapi ingat, tugas yang menyenang tidak sama dengan tugas yang ringan. Jangan sampai Anda dicap mau enak sendiri karena hobi melemparkan kerjaan yang berat kepada anak buah.
FROM AND FOR ME
Tidak mungkin Anda bisa terhindar dari tugas yang tidak disukai selamanya. Pasti ada saatnya Anda tidak dapat mendelegasikan pekerjaan tersebut kepada orang lain. Supaya prosesnya lebih menyenangkan, berilah hadiah ada diri sendiri setiap kali Anda sukses melakukan tugas tersebut. Sebungkus cokelat, waktu makan siang yang lebih lama, atau sehelai pakaian dari butik favorit, pasti ampuh untuk memulihkan perasaan Anda setelah tugas selesai.
ATUR WAKTU KERJA
Dalam buku 101 Ways to Love Your Job, Gerard O'Donovan menganjurkan Anda untuk mengatur jadwal kerja menurut prioritas waktu serta berdasarkan besarnya minat Anda terhadapnya. Jika Anda merasa lebih bersemangat di pagi hari, maka kerjakan tugas-tugas yang kurang Anda minati pada saat itu. Dengan demikian, Anda akan lebih cepat menyelesaikannya dan kian lekas pula terbebas dari pekerjaan tersebut. Sebaliknya, ketika semangat mulai meredup, lakukan tugas yang Anda sukai agar gairah kerja membara kembali.
HANGOUT DENGAN REKAN KERJA
Salah satu hal yang mampu membuat seseorang merasa betah dengan pekerjaan yang digelutinya adalah hubungan yang harmonis dengan rekan sekerja. Di luar jam kantor, luangkan waktu untuk nongkrong bareng dan saling mengenal. Tugas seberat apa pun tentunya akan terasa lebih ringan apabila dilakukan bersama teman-teman yang menyenangkan, bukan?
PILAH-PILIH TEMAN
Dekatilah rekan kerja yang selalu memasang tampang happy dan bersikap optimis. Dalam waktu beberapa hari saja, dijamin semangat kerja Anda akan meningkat pesat. Oh ya, jangan terlalu akrab bergaul dengan mereka yang selalu berkeluh kesah dan pesimis dalam menyikapi hidup.
CARI PELUANG
Jika pekerjaan sekarang tidak menarik lagi, mulailah pasang mata dan telinga, siapa tahu ada posisi yang lebih cocok bagi Anda di perusahaan. Jika memang tidak ada, mengapa tidak mencoba mengajukan posisi baru pada atasan. Besar kemungkinan perusahaan akan mengabulkannya asalkan argumentasi Anda kuat dan job description yang ditujukan bagi posisi tersebut memang pas dengan kemampuan Anda.
RAIH KESEMPATAN BELAJAR
Di sela-sela urusan kerja, manfaatkan waktu Anda untuk mengikuti training ataupun konferensi guna meningkatkan ilmu dan kemampuan, memperluas jejaring dan meng-update berita seputar bidang yang Anda geluti. Ada banyak perusahaan yang sudah memiliki jadwal pelatihan rutin bagi karyawan mereka. Menurut Alexander Kjerulf, penulis buku Happy Hour is 9 to 5, jika perusahaan Anda belum memberikan fasilitas tersebut, tak ada salahnya untuk mengajukan diri kepada atasan. Di masa depan,jika Anda berniat untuk pindah, tentunya nilai tawar Anda akan semakin tinggi setelah mengikuti rangkaian kursus tersebut.
CUCI MATA
Manfaatkan waktu luang untuk cuci mata di kantor.Cobalah lirik divisi atau kantor sebelah, siapa tahu ada wajah-wajah bening yang bisa menjadi penyemangat kerja. Ketika Anda stuck dengan pekerjaan, melanconglah ke tempat itu, otak yang tadinya buntu dijamin tokcer kembali.
Peringatan ”jangan kencing di sembarang tempat” mungkin dimaksudkan agar jangan berakibat seperti peristiwa di New Delhi, India, ini. Harian Hindustan Times edisi Rabu (12/11) memberitakan, Shri Pal (35), pedagang barang bekas, habis menenggak minuman keras bersama seorang teman di dekat rumahnya.
Begitu ingin kencing, Pal tanpa ragu-ragu kencing ke tembok rumah Durga Prasad, tetangganya di wilayah Nangloi, Delhi barat. Prasad yang mengetahui ulah Pal yang kencing sembarangan ini langsung marah dan mengamuk.
Dia langsung memukul Pal hingga Pal cedera berat. Pal belakangan tewas di rumah sakit akibat luka-lukanya.
”Pal habis menenggak minuman keras dengan seorang temannya. Dia lantas kencing ke tembok rumah tetangganya yang tidak suka,” ujar polisi seperti dikutip Hindustan Times.
”Pal tidak bisa membela diri karena sedang mabuk,” ujar polisi soal kejadian hari Senin lalu. Penduduk mencoba melerai, tetapi terlambat. Prasad pun ditangkap.